Prabowo Ingin Ada Swasembada Pangan Tiap Daerah: Harus Ada Lumbung Desa

kompas.com
18 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan adanya swasembada pangan di tingkat daerah.

"Untuk kita aman pangan, kita harus swasembada pangan, kita harus menjamin produksi pangan kita sendiri dan ini tidak hanya pangan secara nasional, kita harus swasembada pangan secara provinsi, bahkan bila perlu secara kabupaten," kata Prabowo saat memberi pengarahan dalam rapat percepatan pembangunan Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Baca juga: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Golkar Ungkit Swasembada Pangan

Prabowo mengatakan bahwa masalah pangan adalah hal yang utama dalam kehidupan berbangsa.

Karena itu, ia ingin swasembada pangan menjadi dasar dari transformasi bangsa Indonesia.

"Terus terang saja, saya kembalikan semuanya atas keyakinan paling mendasar ini, semua kehidupan manusia, semua peradaban manusia, semua negara yang berdiri ribuan tahun sampai sekarang bisa berdiri, bisa bertahan karena dia aman pangannya," imbuh Prabowo.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Lumbung pangan , Swasembada pangan, Ketahanan Pangan, prabowo subianto&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNi8xODU3NTY5MS9wcmFib3dvLWluZ2luLWFkYS1zd2FzZW1iYWRhLXBhbmdhbi10aWFwLWRhZXJhaC1oYXJ1cy1hZGEtbHVtYnVuZy1kZXNh&q=Prabowo Ingin Ada Swasembada Pangan Tiap Daerah: Harus Ada Lumbung Desa§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Baca juga: Swasembada Protein, BRIN Berencana Bentuk Pusat Penilitian Perikanan Tangkap

Ia mencontohkan bahwa bencana yang melanda Sumatera harus menjadi pelajaran.

Jika akses suatu daerah terputus, daerah itu harus memiliki lumbung pangan tersendiri untuk menghidupi rakyatnya.

"Bencana yang kita lihat sekarang di Sumatera Utara, Aceh, dan di Sumatera Barat memberi pelajaran lagi kepada kita, dan saya yakin saudara-saudara di Papua juga mengalami itu, bahwa kalau terjadi sesuatu di mana komunikasi putus, desa itu harus bisa bertahan, kecamatan itu harus bisa bertahan, kabupaten itu harus bisa bertahan," jelasnya.

Prabowo sebut belajar dari nenek moyang

Prabowo mengatakan bahwa sejak zaman dahulu kala, nenek moyang sudah mengenal soal lumbung di desanya.

Kepala negara akan membantu agar setiap daerah bisa swasembada pangan.

"Ini adalah pelajaran nenek moyang kita. Tanyakanlah kepada kakek-kakek kita dulu, ada lumbung desa. Kita harus ada lumbung desa sekarang, harus ada lumbung kecamatan, harus ada lumbung kabupaten, harus ada lumbung provinsi, dan harus ada lumbung-lumbung nasional," tuturnya.

Baca juga: Prabowo Yakin RI Bakal Jadi Lumbung Pangan Dunia Beberapa Tahun ke Depan

Menurut Prabowo, negara Indonesia sangat besar sehingga tidak boleh ada pulau yang bergantung dengan pulau lainnya.

Luasnya wilayah Indonesia membuat ongkos logistik suatu komoditas pangan terlalu besar.

"Sehingga beras yang mungkin produksinya di satu daerah hanya Rp 8.000 atau Rp 9.000, di suatu provinsi bisa 25 ribu rupiah karena faktor komunikasi, karena faktor logistik," lanjutnya.

Oleh karenanya, diperlukan adanya swasembada pangan di setiap daerah.


Ia pun menambahkan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga akan melakukan langkah-langkah untuk membuka sumber-sumber pangan di semua kabupaten.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

"Jadi kita dipaksa oleh alam untuk masing-masing mengejar swasembada pangan. Di mana saudara bisa punya sawah-sawah untuk beras," ucap Prabowo.

"Mari kita lakukan, atau kebun-kebun jagung, atau sagu, atau singkong. Ingat, ini adalah kunci survival kita sebagai bangsa. Ini pelajaran ribuan tahun. Jadi kita tidak usah terlalu pintar, belajar saja dari nenek moyang kita, kenapa dulu ada lumbung desa. Kita harus siap untuk kemungkinan yang paling jelek," lanjut Prabowo.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil
• 23 jam laluparagram.id
thumb
Pansus Pastikan Raperda Kampung Cerdas Dorong Layanan Modern Tanpa Kesenjangan
• 17 jam laluberitajatim.com
thumb
Profil Santiago Montiel Pencetak Gol Salto dari Luar Kotak Penalti yang Sabet Puskas Award 2025
• 1 jam laluviva.co.id
thumb
Beasiswa Stipendium Hungaricum Diperluas, Kini untuk Penguatan Talenta STEM
• 23 jam lalumedcom.id
thumb
5 Cara Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dari Medsos
• 17 jam lalubeautynesia.id
Berhasil disimpan.