Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge mencetak peningkatan kinerja sampai sembilan bulan 2025. Lalu, bagaimana target untuk saham WIFI ke depannya?
Berdasarkan data dari Terminal Bloomberg, enam analis memberikan rekomendasi buy untuk saham WIFI. Rekomendasi buy terbaru diberikan oleh BCA Sekuritas, dengan target harga Rp4.000 per saham.
Selanjutnya, rekomendasi buy juga diberikan oleh Sucor Sekuritas sebesar Rp9.500 per saham. Target harga ini merupakan target harga saham termahal yang diberikan untuk WIFI.
Sementara itu, Henan Putihrai Sekuritas juga memberikan rating buy untuk WIFI, dengan target harga sebesar Rp5.750 per saham.
Berdasarkan laporan keuangannya, WIFI mencetak pendapatan usaha bersih yang naik 100,99% menjadi Rp1,01 triliun, dari sebelumnya Rp504,95 miliar.
Beban pokok pendapatan WIFI meningkat menjadi Rp325,42 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp197,3 miliar atau meningkat 64,8%. Laba bruto WIFI per September 2025 naik hingga 124,16% menjadi Rp689,48 miliar, dari sebelumnya Rp307,58 miliar di periode sama tahun 2024.
Adapun laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk WIFI melonjak 71,03% ke Rp260,09 miliar dari Rp152,07 miliar secara tahunan. Laba per saham dasar WIFI periode ini mencapai Rp105,54 per lembar, naik dari Rp64,54 per saham dasar secara tahunan.
Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo menjelaskan kinerja kuartal III/2025 WIFI mencerminkan investasi yang secara sadar WIFI lakukan untuk membangun skala dan memperkuat kepemimpinan pasar.
Menurut Yune, WIFI saat ini berada dalam fase pertumbuhan, dan upaya ini memberikan WIFI posisi untuk memonetisasi pada tingkat yang jauh lebih tinggi seiring dengan perluasan basis pelanggan dan cakupan jaringan.
“Investasi hari ini meletakkan pondasi yang kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan, profitabilitas jangka panjang, dan peningkatan nilai bagi pemegang saham,” ujar Yune.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.




