Aspal di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, baru selesai diaspal sejak dua pekan lalu. Kini kondisi jalan itu sudah kembali berlubang.
Lokasi jalan berlubang itu berada di sekitar monumen tank baja menuju arah Kiaracondong. Lebih tepatnya, jalan berlubang ini berada di depan sebuah minimarket.
Pantau kumparan pada Selasa (16/12), terdapat dua lubang di lokasi ini. Di sepanjang jalan juga terdapat lubang saluran air yang pemasangannya tidak rata.
Kendaraan roda dua yang melintas, tampak menghindari lubang itu.
"Ya harusnya ini kan dibenahi, masa ya baru diaspal 2 minggu udah bolong-bolong gini, jadi takut ada pengendara yang celaka gitu maksudnya," Tato Tirani (51), juru parkir minimarket di dekat lokasi, Selasa (16/12).
Kendaraan Oleng Gara-Gara Lubang
Tato mengatakan, sering kali motor yang melintas oleng akibat lubang jalan tersebut.
"Kalau yang jatuh mah enggak, tapi yang mau jatuh itu sudah banyak," ucap Tato.
"Jadi supaya enggak terjadi kecelakaan, tolong dibenahi gitu," ucapnya melanjutkan.
Tato mengungkapkan, awalnya ia akan berinisiatif memperbaiki jalan rusak tersebut. Namun, ia berharap pemerintah lebih sadar sehingga memperbaiki jalan itu agar kecelakaan tak berulang.
"Tolong dibenahi lah. Jadi biar masalah itu aman, enggak terjadi kecelakaan akibat pembenahan jalan gitu," ucapnya.
Manfaatkan Sisa Proyek Jadi Tempat Duduk di Trotoar
Lokasi jalan berlubang itu juga bertepatan dengan pemberhentian Mikrobus Pengumpan Metro Jabar Trans atau Angkot Feeder, serta angkutan kota.
Tato memanfaatkan beton sisa proyek perbaikan trotoar untuk dijadikan tempat duduk bagi para penunggu angkot.
"Ini mah inisiatif saya, jadi supaya ada ruang buat masyarakat nyaman yang nunggu angkot, yang mau nongkrong jalan gitu, anak-anak," ujar Tato.
"Ya ini dari sisa pembuatan jalan saya manfaatin biar ada gunanya gitu," lanjutnya.
Ia berencana akan mengecat beton itu supaya lebih nyaman dan berwarna. Ia juga mempersiapkan akuarium untuk dapat dipajang di tempat duduk tersebut.
"Mau dicat, ada akuarium, daripada dipakai orang jualan kan," ujar Tato.
Tato menyebut, dirinya melakukan itu dengan senang hati meski harus merogoh modal sendiri.
"Oh senang, saya punya keinginan, dinikmati banyak orang, jadi senang saya. Banyak yang senang," pungkasnya.



