Cerita Pedagang Pasar Induk Kramat Jati yang Mulai Dagang Kembali Usai Kebakaran

kumparan.com
8 jam lalu
Cover Berita

Geliat aktivitas ekonomi mulai muncul kembali di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (16/12). Pada pedagang buah di Los C2 mulai kembali berdagang usai kios mereka dilahap si jago merah.

Sebelumnya, pada Senin (15/12) kebakaran terjadi tepatnya di Los C2 atau lapak buah Pasar Induk Kramat Jati. Sebanyak 350 kios terbakar.

Berdasarkan pantauan kumparan pada Selasa (16/12) sore, sekitar 10 pedagang sudah mulai kembali berdagang usai kebakaran terjadi. Gempar, salah satunya. Dia kembali berdagang buah yang didominasi oleh Pepaya karena menurutnya ia harus menjual stok yang sudah telanjur masuk.

“Iya, memang tanggung jawabnya barang sudah datang. Ya, memang boleh, nggak apa-apa Kan sudah dibersihin, kalau sudah dibersihin nggak apa-apa,” kata Gempar kepada kumparan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (16/12).

Adapun Gempar merupakan pedagang buah yang sudah setahun lebih berdagang di Los C2. Dengan adanya kebakaran, ia mengaku telah mengalami kerugian hingga sekitar Rp 50 juta. Untuk itu, ia juga menginginkan adanya bantuan khususnya perihal renovasi kiosnya yang rata termakan api kebakaran.

“Ya, enaknya kayak gitu sih, ada bantuan sedikit-sedikit. Ya ada renovasi sedikit-sedikit,” ujarnya.

Di hari dagang pertama usai kebakaran terjadi, Gempar juga mengaku jumlah pembeli masih cenderung sama seperti hari biasanya.

Selain Gempar, kumparan juga menghampiri Ary (39), seorang pedagang yang sudah puluhan tahun memiliki kios di Los C2. Biasanya, Ary menjual berbagai macam buah seperti Pepaya, Cempedak hingga Rambutan.

Namun, dengan adanya kebakaran Senin (15/12) lalu, kiosnya kini rata karena habis terkena api kebakaran.

“Habis (kiosnya) ini contohnya (sambil menunjuk kiosnya yang sudah rata menjadi abu). Kalau saya sendiri tuh kisaran hampir Rp 20 juta (kerugiannya),” cerita Ary.

Ia juga memberanikan diri untuk kembali berdagang sehari usai kebakaran karena ia mendapat informasi bahwa aktivitas dagang sudah diperbolehkan meski harus di luar garis polisi. Meski begitu, ia mengaku jumlah pembeli hari ini, Selasa (16/12) memang turun.

“Pasti ada (penurunan pembeli). Sepi, apalagi sekarang musimnya diguyur hujan juga,” ucapnya.

Selama puluhan tahun di Los C2, Ary mengaku kebakaran ini memang yang pertama kalinya. Untuk itu, ia juga berharap ada bantuan utamanya terkait perbaikan kios.

“Kalau harapannya mah biar cepat diperbaiki, terus pedagang juga bisa mulai jualan lagi. Kayak yang awal-awal sebelum kejadian kebakaran ini, gitu penginnya,” kata Ary.

Sebelumnya, Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.15 WIB Senin (15/12) lalu dan api membesar pada pukul 07.24 WIB. Api berasal dari bagian atas gedung pasar itu.

Direktur Utama Pasar Induk Kramat Jati, Agus Himawan mengatakan pihaknya tengah menyiapkan tempat penampungan sementara untuk para pedagang terdampak.

“Insyaallah 3 hari ke depan tempat penampungan pedagang ini sudah bisa dapat dipergunakan oleh para pedagang,” ucap Agus di lokasi, Senin (15/12).

Agus memastikan kegiatan pasar di los lainnya masih berjalan normal. Ia pun memastikan para pembeli masih bisa berkunjung ke lapak-lapak tak terdampak.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kemenkop-Kemenag Jalin Sinergi, Dorong Koperasi Pesantren & Masjid Jadi Motor Ekonomi Umat
• 10 jam lalujpnn.com
thumb
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
• 12 jam lalusuara.com
thumb
Lebih Dari Dua Dekade Melantai di Bursa Efek Indonesia, Harga Saham BBRI Telah Naik 48 Kali
• 8 jam lalufajar.co.id
thumb
Perasaan Campur Aduk Kiper PSS, Tinggalkan Keluarga yang Terdampak Banjir Bandang di Aceh
• 17 jam lalubola.com
thumb
Satpol PP Bongkar 90 Bangunan Liar di Depok, Sempat Adu Mulut dengan Pengurus RW
• 13 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.