Cerita Siswa SD di Yogya Viral Usai Peragakan Pejabat di Lokasi Bencana Sumatera

kumparan.com
11 jam lalu
Cover Berita

Aksi drama teatrikal siswa SD Muhammadiyah Kauman (Muhamka), Yogyakarta, viral di media sosial. Drama teatrikal itu memperagakan sejumlah pejabat di lokasi bencana Sumatera yang viral di media sosial.

Guru yang juga wali kelas para siswa tersebut, Heri Priantoko, mengungkapkan bahwa pertunjukan itu dilatarbelakangi oleh perasaan sedih, setelah menyaksikan video-video bencana di Sumatera.

“Selama semingguan mungkin yang dilihat itu hal-hal yang menyayat hati. Tapi kita nggak tahu mau ngapain, karena kita nggak mampu. Kita bukan pemerintah yang bisa bikin kebijakan, bukan influencer yang bisa menggalang dana yang besar,” kata Heri saat ditemui Pandangan Jogja, Selasa (16/12).

Kegelisahan tersebut kemudian ia salurkan melalui kegiatan class meeting bersama murid-muridnya dalam bentuk pementasan teatrikal. Pementasan itu dikemas sebagai dramatisasi puisi “Membaca Tanda-Tanda” karya Taufik Ismail.

“Format utuhnya adalah sebuah pementasan dramatisasi puisi “Membaca Tanda-Tanda” karya Taufik Ismail. Di dalamnya ada salah satu scene yang memvisualisasi kejadian yang terjadi di Sumatera,” ujarnya.

Menurut Heri, visualisasi tersebut bukan hal asing bagi para siswa. Anak-anak justru memahami konteks pementasan karena paparan informasi yang mereka peroleh dari media sosial, termasuk berbagai adegan yang sempat viral.

“Anak-anak juga ternyata tahu itu dari media sosial. Mereka tahu Pak Zulhas, terus kemudian ada adegan-adegan yang viral itu mereka tahu,” katanya.

Seluruh siswa di kelas Heri yang berjumlah 22 orang terlibat aktif dalam pementasan tersebut tanpa terkecuali. Setiap siswa mengambil peran sesuai dengan potensi dan karakter masing-masing.

Beberapa siswa bahkan secara sukarela bersedia memerankan tokoh-tokoh yang dikenal publik dari berbagai tayangan viral.

“Mereka mau yang dibikin cosplay kayak tokoh-tokoh yang viral itu. Mereka juga sangat antusias,” tambahnya.

Keterbatasan sarana tidak menjadi penghalang dalam proses kreatif tersebut. Seluruh properti pementasan dibuat secara dadakan dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di lingkungan sekolah.

“Rompinya pakai rompi pencak silat Tapak Suci yang ada di gudang. Karungnya kemarin minta ke warung,” ujar Heri.

Di balik pementasan itu, Heri menyebut ada perasaan yang lebih dalam terkait kondisi sosial yang ia amati, terutama ketika figur-figur publik muncul dalam berbagai tayangan yang dikonsumsi anak-anak.

Ia menegaskan, pementasan tersebut membawa pesan bagi masyarakat luas, khususnya terkait pentingnya keteladanan bagi generasi muda yang tumbuh di era digital.

“Anak-anak SD Gen Alpha ini sangat melek informasi. Mereka nonton dan bisa mengakses itu semua,” ujarnya.

Menurut Heri, kondisi tersebut menuntut tanggung jawab lebih besar dari orang dewasa, terutama figur publik dan pemangku kebijakan.

“Satu teladan lebih baik dari seribu nasihat. Mari berikan teladan yang baik agar generasi penerus kita jadi generasi penerus yang baik,” katanya.

Heri juga mengaitkan pesan tersebut dengan identitas SD Muhammadiyah Kauman yang berdiri sejak 1923 di Kampung Kauman, Yogyakarta, sebagai bagian dari sejarah awal pergerakan Muhammadiyah.

“Kami adalah sekolah generasi pencerah. Salah satu motivasinya adalah motivasi dakwah,” tuturnya.

Namun, menurut Heri, cara menyampaikan nilai-nilai tersebut harus menyesuaikan perkembangan zaman.

“Anak-anak sekarang dakwahnya melalui media digital,” ujarnya.

Ia berharap pesan yang disampaikan melalui pementasan tersebut dapat diterima sebagai ajakan bersama bagi semua pihak.

“Berilah keteladanan yang baik, jadilah pemimpin yang amanah, dan mari kita bersama peka terhadap musibah yang menimpa saudara-saudara kita,” pungkas Heri.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Lemonilo–KemenPPPA Berdayakan Perempuan Lewat Demo Masak Peringati Hari Ibu
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah, KPK Sita Dokumen
• 8 jam lalukumparan.com
thumb
Alexander Zwiers, Jordi Cruyff dan 2 Exco PSSI Sudah Melakukan Wawancara Calon Pelatih Timnas Indonesia, Kapan Diumumkan?
• 11 jam lalubola.com
thumb
Bencana Sumatra: Korban Tewas Tembus 1.053 Jiwa, Lebih dari 606 Ribu Mengungsi
• 13 jam lalutvrinews.com
thumb
KPK Periksa Yaqut 8 Jam, Gali Informasi Penting Ini
• 9 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.