BPBD DIY: Waspadai Pohon Tumbang, Kerap Timbulkan Korban

kumparan.com
2 jam lalu
Cover Berita

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan saat ini ada 1 siklon dan 2 bibit siklon yang bergerak masuk ke wilayah Indonesia.

Siklon tersebut tersebar di beberapa titik mulai dari Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, hingga Papua.

Selain pulau-pulau yang disebutkan di atas, pulau Jawa juga diminta tetap mewaspadai bencana hidrometeorologi.

"Kalau terkait siklon itu kan sebenarnya potensi terbentuknya siklon di utara Lampung dan (bibit siklon) selatan Bali serta Lombok. Cuma memang bisa berdampak terhadap curah hujan di Jawa. Sehingga kemungkinan menambah curah hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Agustinus Ruruh Haryata, melalui sambungan telepon, Selasa (16/12).

Ruruh mengatakan salah satu yang diwaspadai adalah pohon tumbang. Pasalnya pohon tumbang kerap menimbulkan korban dibanding kejadian bencana lain.

"Kejadian pohon tumbang itu justru malah menimbulkan korban. Itu kan berisiko tinggi," katanya.

Tahun ini, tercatat ada dua orang yang meninggal dunia di DIY karena pohon tumbang.

Maka dari itu, Ruruh mengimbau kepada masyarakat untuk memangkas pohon jika dirasa membahayakan.

"Yang terlalu tinggi, yang sudah rapuh itu diidentifikasi kalau bisa secara mandiri dipruning (pangkas). Kalau terlalu tinggi dipotong. Supaya tidak terjadi tumbang pohon itu," katanya.

Apabila kesulitan dalam pemangkasan, Ruruh mempersilakan masyarakat meminta bantuan BPBD Kabupaten Kota atau dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup.

"Biasanya kabupaten kota punya organisasi perangkat daerah (OPD) khusus untuk pemangkasan," katanya.

Koordinasi dengan Instansi Terkait

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di DIY.

"Melakukan inventarisasi SDM dan peralatan yang dimiliki masing-masing pihak termasuk dengan Dinsos dan Dinkes juga. Apabila ada potensi bencana kita sudah siap," jelas Ruruh.

BPBD DIY juga sudah dua kali menggelar gladi dengan Polda DIY terkait potensi menghadapi bencana hidrometeorologi.

"Supaya dari sisi SDM dan peralatan siap. Juga menjalin semacam chemistry," tuturnya.

Pemantauan Sungai

Meski di sungai sudah ada early warning system (EWS) personel BPBD kabupaten kota juga tetap memantau langsung debit air di sungai-sungai yang ada di DIY. Terutama ketika hulu di Gunung Merapi diguyur hujan.

"Pasti melakukan hal tersebut. Ketika ada hujan yang cenderung curah hujan tinggi pasti titik rawan bencana hidrometeorologi sudah dipetakan pasti akan memantau terus terkait titik rawan," katanya.

BPBD DIY juga telah mendata titik-titik rawan longsor di DIY yaitu wilayah Imogiri di Kabupaten Bantul. Lalu, daerah Samigaluh dan Jatimulyo, Kabupaten Kulon Progo.

"Beberapa titik di (Kabupaten) Sleman itu, yang daerah Prambanan yang pegunungan itu juga ada potensi (longsor)," katanya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Prabowo Bantah Narasi Pemerintah Tak Hadir Tangani Bencana Sumatra
• 22 jam lalubisnis.com
thumb
Cuan Manis Saham Emiten Konglomerat Happy Hapsoro RAJA, RATU Cs pada 2025
• 4 jam lalubisnis.com
thumb
Ribuan SPKLU Disiagakan Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
• 9 jam lalumedcom.id
thumb
Menkomdigi Tantang AI Innovation Hub Hasilkan Solusi Publik
• 18 menit laludisway.id
thumb
Mengapa Penanganan Kasus HAM Berat di Indonesia Selalu Gagal Hukum Pelaku?
• 9 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.