Alasan Aparat TNI Memilih Mundur Saat Diserang WN China Bersenjata Tajam di Ketapang

republika.co.id
8 jam lalu
Cover Berita

REPUBLIKA.CO.ID, KETAPANG -- Komando Daerah Militer (Kodam) XII/Tanjungpura mengonfirmasi ada sejumlah WN China yang melakukan penyerangan terhadap anggota mereka. di Ketapang, Kalimantan Barat. WN China tersebut menyerang dengan senjata tajam hingga air soft gun.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1754473276648-0'); });

"Mereka menyerang anggota menggunakan senjata tajam berupa parang, airsoft gun, dan satu alat kejut listrik," ujar Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Yusub Dody Sandra di Pontianak, Selasa.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca Juga
  • Kronologi WN China Serang Aparat TNI di Ketapang Versi Kodam, Berawal dari Drone tak Dikenal
  • WN Asing Buat Rusuh dan Serang TNI di Ketapang, Pusat Turun Tangan, Imigrasi Ciduk 26 Warga China
  • Mentan Amran: Kolaborasi Kementan–TNI AL Percepat Distribusi Bantuan Bencana Sumatera

Melihat kondisi yang tidak berimbang dan berpotensi mengancam keselamatan, prajurit TNI mengambil langkah taktis dengan menghindari eskalasi konflik terbuka. Aparat mundur ke area perusahaan untuk mengamankan situasi serta melaporkan kejadian tersebut ke komando atas.

Akibat insiden itu, satu unit mobil perusahaan jenis Hilux mengalami rusak berat. Sementara satu unit sepeda motor Vario milik karyawan PT SRM turut dirusak.

'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}

Insiden itu diketahui terjadi pada Ahad (14/12) sekitar pukul 15.40 WIB saat prajurit dari Batalyon Zipur 6/SD sedang melaksanakan Latihan Dalam Satuan di sekitar area perusahaan.

Empat prajurit menerima laporan dari satpam PT SRM terkait adanya aktivitas drone tak dikenal yang terbang di area latihan militer.

Merespons laporan tersebut, empat prajurit TNI mendatangi lokasi yang diduga menjadi titik pengoperasian drone. Di lokasi itu, prajurit menemukan empat WNA asal China yang sedang mengendalikan drone tanpa izin.

Namun, saat prajurit berupaya meminta keterangan secara prosedural, sebelas orang WNA lainnya datang ke lokasi dan langsung melakukan penyerangan secara agresif.

Ditengarai kasus ini disebabkan oleh sengkarut di perusahaan PT SRM. PT SRM telah mengalami perubahan kepemilikan dan manajemen yang sah secara hukum. Manajemen baru tidak pernah memberikan izin kepada tenaga kerja asing untuk melakukan aktivitas operasional di lingkungan perusahaan.

Pusat turun tangan

Kasus kerusuhan warga negara asing di Ketapang menarik perhatian pemerintah pusat. Plt Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, mengatakan sudah ada 26 WNA yang diciduk ke Kantor Imigrasi Ketapang.

 

Loading...
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
Ikuti Whatsapp Channel Republika
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;} .wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}
Advertisement
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1676653185198-0'); });

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Rahmat Erwin Abdullah Sikat Medali Emas Angkat Besi di SEA Games 2025, Persembahan Spesial untuk Sang Anak
• 4 jam lalumerahputih.com
thumb
Pesan Khusus Prabowo Saat Jenguk Siswa dan Guru yang Ditabrak Mobil Pengangkut MBG
• 11 jam laluliputan6.com
thumb
Musik untuk Anak dan Musik Populer, Apa Bedanya?
• 7 jam lalutvonenews.com
thumb
OJK Akan Tertibkan Praktik Penagihan Utang Usai Kasus Pengeroyokan Maut di Kalibata
• 6 jam lalupantau.com
thumb
Soal Perpol 10/2025, Analis Ini Menilai Langkah Kapolri Sudah Konstitusional
• 13 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.