103 Titik Longsor di Aceh Belum Tertangani, Belasan Jembatan Masih Terputus

kompas.id
19 jam lalu
Cover Berita

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Tiga pekan pascabencana tercatat masih ada 103 titik longsor di Provinsi Aceh yang belum tertangani. Hingga Selasa (16/12/2025), petugas masih berjibaku memperbaiki 16 jembatan yang terputus, satu di antaranya sudah tersambung.

Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Fikri Afzal mengatakan, banjir dan longsor yang melanda 23 kabupaten/kota di Aceh berdampak pada rusaknya 38 ruas jalan nasional yang tersebar di wilayah lintas timur, tengah, dan barat Aceh.

Selain itu, ada 171 titik longsor, termasuk 33 titik badan jalan putus dan 37 titik banjir. “Untuk longsor 68 titik sudah ditangani dan 103 titik belum ditangani karena memang titik longsornya itu berurutan. Jadi, kami harus menangani dari awal titik longsor, baru dapat mengakses ke depannya (titik selanjutnya),” kata Fikri saat konferensi pers secara daring, Selasa (16/12/2025).   

Fikri menjelaskan, penanganan longsor masih terkendala karena akses jembatan nasional menuju lokasi longsor terputus. Untuk menjangkau lokasi longsor, petugas harus memperbaiki jembatan yang putus agar bisa memasukkan alat berat dan menjangkau titik-titik longsor.   

Saat ini, petugas masih fokus memperbaiki infrastruktur jembatan yang putus dan badan jalan yang ambles. Dari total 16 jembatan nasional yang putus, 5 jembatan yang menjadi akses utama antarkabupaten sedang diperbaiki.

Di Kabupaten Pidie Jaya, jembatan sudah selesai diperbaiki dan sudah bisa digunakan secara fungsional. Sementara progres perbaikan jembatan di Kabupaten Bireun ditargetkan selesai pekan ini.

Menurut dia, perbaikan jembatan tidak bisa dilakukan secara paralel, melainkan harus satu per satu. Setelah satu jembatan selesai diperbaiki, petugas baru bisa memasukkan alat berat ke lokasi perbaikan jembatan kedua, dan seterusnya.

Sampai saat ini, BPJN Aceh juga masih mempersiapkan pemasangan jembatan bailey di titik-titik lain. Sebanyak 9 unit jembatan bailey sudah tiba di Aceh dan 7 unit lainnya masih dalam proses pengiriman.  

Baca JugaBencana Sumatera, Sinyal Kuat Reformasi Hubungan Pusat-Daerah

Petugas juga sudah disiagakan selama 24 jam agar upaya perbaikan jembatan bisa dilakukan secepat mungkin. Sebanyak 259 alat berat disiagakan di sejumlah titik.  

Fikri menyebut, wilayah sekitar lintas tengah Aceh merupakan titik paling parah terdampak bencana. Di Kabupaten Bireuen, misalnya, petugas mendapat setidaknya ada 41 titik longsor yang perlu penanganan.

Meningkat

Kepala Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, pihaknya terus melakukan operasi modifikasi cuaca karena saat ini wilayah Aceh sudah memasuki puncak musim hujan. Operasi modifikasi cuaca dilakukan menggunakan dua unit pesawat kecil.

Kendati begitu, hujan dengan intensitas sedang sempat mengguyur wilayah Banda Aceh dan sekitarnya selama dua jam pada Selasa (16/12/2025). Oleh karena itu, BNPB akan melakukan evaluasi upaya pencarian korban dan pembukaan akses jalan agar tidak terganggu oleh cuaca buruk. Pihaknya akan mempertimbangkan penambahan awak pesawat atau memperpanjang durasi operasi modifikasi cuaca.

Hingga Selasa sore, jumlah korban meninggal akibat bencana tercatat 1.053 jiwa dan 200 orang lainnya masih hilang. Dari jumlah itu, korban meninggal dunia di Aceh tercatat 449 jiwa, Sumatera Utara 360 jiwa, dan Sumatera Barat 244 jiwa.

Adapun korban hilang terbanyak berada di Sumbar, yakni mencapai 90 orang, Sumut 84 orang, dan Aceh 32 orang. Sementara jumlah pengungsi mencapai 606.040 jiwa dengan jumlah terbanyak berada di Aceh, yaitu mencapai 571.201 jiwa.

Selain pencarian korban, distribusi logistik ke titik-titik pengungsian juga masih menjadi prioritas. Di Aceh, petugas mendistribusikan 14,7 ton menggunakan jalur udara dan 5,8 ton logistik lainnya didistribusikan menggunakan jalur darat.

Sementara di Sumut, petuhas mendistribusikan 1,9 ton logistik ke wilayah Tapanuli Tengah dan Silangit menggunakan jalur udara. Adapun di Sumbar, 11,2 ton bantuan logistik dikirim menggunakan jalur udara dan jalur darat.

Dia menambahkan, BNPB juga terus melakukan pendataan untuk persiapan pembangunan hunian sementara di tiga provinsi. Saat ini, sejumlah kabupaten/kota sudah mulai mengusulkan lokasi pembangunan dan mengusulkan jumlah hunian sementara yang akan dibangun.

Baca JugaTiga Pekan Pascabencana, 28 Daerah Masih Tanggap Darurat


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemanfaatan AI di Dunia Pendidikan, Kini Bisa Ukur Speaking dan Writing Bahasa Inggris Agar Lebih Cepat dan Realistis
• 7 jam lalutvonenews.com
thumb
Sinopsis Dear X, Drama Korea tentang Sisi Gelap Ketenaran dan Luka Masa Lalu
• 6 jam lalugrid.id
thumb
Thailand: Kamboja Harus Umumkan Gencatan Senjata Lebih Dulu
• 12 jam laludetik.com
thumb
Pramono Tinjau Pasar Induk Kramat Jati, Penataan Lokasi Sementara Ditargetkan 5 Hari
• 23 jam lalurepublika.co.id
thumb
Kabaharkam Usul Satgas Gabungan Diaktifkan untuk Tangani Bencana Sumatera
• 22 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.