Harga BBRI naik sekitar 48 kali lipat sejak melantai di BEI pada 2003

antaranews.com
5 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tercatat meningkat sekitar 48 kali lipat dibandingkan saat IPO pada 2003, jika memperhitungkan aksi korporasi berupa stock split dan rights issue sepanjang dua dekade terakhir.



Untuk diketahui, saat penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003, BRI menawarkan 3,81 miliar saham dengan harga Rp875 per saham. Per Selasa (16/12), harga saham BBRI berada di level Rp3.690 per saham, menguat sekitar 0,27 persen dalam sepekan terakhir, namun masih terkoreksi sekitar 5,38 persen dalam sebulan terakhir.

Corporate Secretary BRI Dhanny dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa perjalanan lebih dari dua dekade BBRI di pasar modal menunjukkan konsistensi strategi bisnis dan transformasi berkelanjutan yang menjadi fondasi penting dalam memperkuat posisi BRI di industri keuangan nasional.

Capaian tersebut, imbuh Dhanny, juga menempatkan BRI sebagai perusahaan pelat merah dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.

Baca juga: BRI kantongi data debitur KUR terdampak bencana di wilayah Sumatera

“Menginjak usia ke-130 tahun, BRI terus menciptakan value dari aspek ekonomi dan bisnis, seperti pertumbuhan laba dan aset yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan dividen serta kenaikan nilai saham, sehingga memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Dhanny.

Sejak resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBRI menunjukkan tren pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan.

Pertumbuhan tersebut terlihat sejak periode awal ketika kapitalisasi pasar BRI menembus Rp100 triliun hanya dalam empat tahun pertama.

Momentum ini kemudian berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya, menandai kepercayaan pasar yang semakin kuat. Pada 2013, kapitalisasi pasar mencapai Rp200 triliun dan meningkat menjadi Rp300 triliun pada 2015.

Baca juga: Sejarah BRI dalam peringatan HUT ke-130 dan tema yang diusung di 2025

Untuk memperkuat likuiditas serta memperluas basis investor, BRI melakukan dua kali stock split agar harga saham lebih terjangkau bagi investor ritel. Pertama pada Januari 2011 dengan rasio 1:2. Kedua, pada November 2017 dengan rasio 1:5.

Memasuki awal 2020-an, tren penguatan saham BBRI tetap berlanjut seiring dengan stabilitas kinerja fundamental perseroan. Pada 2022, kapitalisasi pasar BBRI menunjukkan penguatan dengan menembus angka Rp700 triliun.

Performa positif berlanjut sepanjang 2023, sejalan dengan stabilnya kinerja fundamental perseroan. Menjelang penutupan tahun, harga saham mencapai Rp5.725 per saham pada 28 Desember 2023. Kenaikan harga tersebut berkontribusi pada kapitalisasi pasar BBRI yang berada di kisaran Rp867 triliun.

Meski sepanjang 2025 pergerakan harga saham diwarnai fluktuasi akibat ketidakpastian global maupun domestik, fundamental BRI dinilai tetap solid oleh sejumlah analis sehingga prospek jangka panjang perseroan dinilai positif.

Baca juga: Manjakan nasabah di HUT ke-130, BRI tebar promo diskon spesial hingga suku bunga KPR 1,30 persen

Adapun per September 2025, kapitalisasi pasar BBRI tercatat sebesar Rp591,1 triliun, menempatkan BRI di peringkat 114 bank terbesar di dunia dan peringkat keempat di antara bank-bank terbesar di Asia Tenggara.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menkeu Pastikan Dana Pemulihan Bencana Tersedia, Siapkan Dana Rp 60 T Tahun Depan
• 17 jam lalukompas.com
thumb
Profil Yuka TikToker yang Diduga Selingkuh dengan Jule
• 19 jam laluinsertlive.com
thumb
Vin Diesel Beri Sinyal Kuat Cristiano Ronaldo Hadir di Fast Furious
• 7 jam laluskor.id
thumb
Banjir Rendam Desa Teluk Selong, Warga Diminta Tetap Waspada
• 9 jam lalutvrinews.com
thumb
Sukurin, 15 WN China Digelandang ke Kantor Imigrasi Ketapang Usai Nekat Serang TNI!
• 11 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.