Faksi Hu–Wen Bongkar Basis Kekuatan Xi Saat “Faksi Zhejiang” Terancam Runtuh

erabaru.net
12 jam lalu
Cover Berita

Gelombang penghilangan mendadak para pejabat, penyelidikan korupsi, dan pembersihan tingkat tinggi kini mengguncang lapisan teratas Partai Komunis Tiongkok (PKT). Para analis memperingatkan bahwa basis kekuasaan Xi Jinping—yang selama ini terlindungi kuat—mulai menunjukkan tanda-tanda keretakan.

Oleh Li Jingyao, Vision Times

Menghilangnya secara tiba-tiba anggota Komite Tetap Politbiro Li Xi, bersamaan dengan absennya anggota Politbiro Ma Xingrui dalam “sesi belajar kolektif” ke-23 PKT, telah mempercepat spekulasi bahwa gempa politik besar sedang terjadi di Tiongkok. Hampir bersamaan, Chen Weijun—anggota Komite Tetap sekaligus Wakil Ketua Eksekutif Xinjiang—diumumkan tengah diselidiki atas dugaan “pelanggaran disiplin dan hukum yang serius.”

Para analis menilai rangkaian peristiwa ini menandai strategi terkoordinasi dari faksi Hu Jintao–Wen Jiabao: menyerang basis kekuasaan Xi Jinping dari luar ke dalam, dimulai dari klik Zhejiang dan Shandong sebelum bergerak menuju para loyalis inti Xi. Dengan Ma Xingrui dan Chen Weijun yang sudah tumbang, kini banyak pihak meyakini bahwa Chen Min’er akan menjadi tokoh besar berikutnya yang jatuh. Apa yang dulu dikenal sebagai “Tentara Baru Zhijiang” kini menunjukkan tanda-tanda keruntuhan yang kian dekat.

Ma Xingrui Diduga Ditangkap

Absennya Ma Xingrui dari pertemuan Politbiro secara luas ditafsirkan sebagai konfirmasi bahwa ia telah ditahan. Politbiro adalah badan kekuasaan tertinggi di Beijing. Para pengamat sebenarnya sudah mencium adanya masalah sejak berbulan-bulan lalu, ketika Ma secara mendadak dicopot dari jabatan Sekretaris Partai Xinjiang pada Juli lalu dengan alasan samar “dipindah tugas.”

Analis yang berbasis di AS, Dr. Lei Ge, menyatakan jaringan korupsi Ma kini terurai dengan cepat:
“Koalisi anti-Xi kini bergerak di Xinjiang, Shenzhen, Shaanxi, dan Beijing, mengumpulkan bukti yang langsung menyentuh garis keluarga Xi–Peng. Ma Xingrui bisa menjadi anggota Politbiro pertama yang tumbang pada 2026.”

Saat ini beredar dua versi internal mengenai penahanan Ma:

Versi 1 — Ditangkap di dalam rapat:
Sejumlah saksi menyebut beberapa petugas disiplin militer berseragam tempur masuk ke ruang rapat dan, “dengan satu orang di tiap sisi, setengah menyeret, setengah mengangkat,” membawa Ma Xingrui keluar dari aula.

Versi 2 — Disebut dalam rapat, ditangkap di luar:
Menurut versi ini, Zhang Youxia secara terbuka “memberi sinyal” dengan menyebut namanya, lalu Ma ditangkap kemudian oleh satuan gabungan dari Komisi Disiplin Pusat (CCDI) dan Komisi Disiplin Militer.

Para informasi dalam juga mencatat bahwa Ma Xingrui dan Peng Liyuan sama-sama terkait dengan faksi Shandong, sehingga perintah ini dipandang sangat sarat makna politik. Terlepas dari versi mana yang benar, para pengamat sepakat pada dua fakta:

  1. Ma tidak menghadiri rapat.
  2. Operasi penangkapannya dipimpin oleh militer—bukan oleh otoritas pusat yang berada langsung di bawah kendali Xi.
Apakah Li Xi Dipaksa Menjadi “Korban Simbolis”?

Sebagian analis berpendapat absennya Li Xi mungkin semata-mata karena ia sedang berada di luar lokasi untuk mengawasi penahanan Ma. Namun, yang lain memperingatkan adanya penjelasan yang jauh lebih mengkhawatirkan. Pengamat politik Jiang Feng menilai Xi Jinping kini bukan lagi pihak yang menentukan agenda.
“Kekuatan dominan sekarang adalah Zhang Youxia dan para tetua partai. Jika mereka bisa menjatuhkan Ma Xingrui, mereka juga bisa menjatuhkan Li Xi.”

Jika Li Xi memang sedang menjalankan operasi penangkapan, kata Jiang, itu menunjukkan ia dipaksa memberikan “pengorbanan simbolis”—sebuah isyarat politik tradisional untuk menunjukkan kesetiaan di bawah tekanan. Namun, jika Li Xi tidak mengarahkan operasi apa pun dan justru dilarang menghadiri rapat, kursi kosong itu berarti sesuatu yang jauh lebih serius: bisa jadi Li Xi sendiri sudah disingkirkan.

Analis Li Yanming menekankan bahwa posisi Li Xi kini makin rapuh.
“Di antara semua loyalis Xi Jinping, Li Xi adalah yang paling lantang menggaungkan slogan seperti ‘Dua Peneguhan’ dan ‘kesetiaan mutlak.’ Jika pengaruh Xi melemah, Li Xi otomatis menjadi target utama dalam setiap penataan ulang politik.”

Operasi Sistematis Anti-Xi

Jiang Feng menggambarkan apa yang ia sebut sebagai serangan tiga tahap yang dirancang oleh Zhang Youxia dan blok Hu–Wen:

Tahap 1: Mengguncang pinggiran kekuasaan.
Penangkapan Wakil Direktur Pendidikan Zhejiang, Tang Xiaoshu, memicu gelombang kejut di tingkat bawah dan menandakan bahwa jaringan lama Xi di Zhejiang telah terbuka.

Tahap 2: Memutus jalur pasokan kekuatan.
Menumbangkan Chen Weijun di Xinjiang—seorang loyalis Ma Xingrui—memutus sistem pendukung terakhir Ma dan membawa penyelidik langsung ke jaringan pengambil keputusan inti.

Tahap 3: Menyasar para tokoh besar.
Bukti yang dikumpulkan melalui penyelidikan daerah kini mengarah langsung ke figur-figur senior: Ma Xingrui, Huang Kunming, Chen Min’er, dan Li Xi.

“Jika Ma, Huang, Chen Min’er, dan Li Xi jatuh,” kata Jiang, “seluruh struktur kekuasaan Xi Jinping runtuh. Yang tersisa di tangan Cai Qi hanyalah cangkang kosong.”

Membongkar Seluruh Sistem

Seorang informan internal PKT yang menulis dengan nama samaran “Orang Biasa di Balik Tembok” menggambarkan proses ini sebagai berikut:
“Hu dan Wen sedang memainkan permainan mencabut balok-balok dari menara Xi Jinping. Mereka menarik satu per satu, lalu menunggu seluruh struktur ambruk.”

Ia mencatat, begitu Ma Xingrui menghilang, CCDI langsung mengumumkan penyelidikan terhadap Chen Weijun—sebuah eskalasi cepat yang dirancang untuk menekan seluruh kepemimpinan Xinjiang.

YouTuber Jiang Wangzheng melaporkan bahwa kejatuhan Chen Weijun berakar dari masalah-masalah selama masa jabatannya di Wenzhou dan Xinjiang, dan bahwa ia pada akhirnya berpihak pada Ma Xingrui—sehingga menjadi rentan begitu Ma dijadikan target.

“Orang Biasa di Balik Tembok” menilai bahwa kejatuhan Chen Weijun menandai keruntuhan yang lebih luas:
“Chen Weijun seharusnya sudah jatuh bersamaan dengan mantan Sekretaris Hangzhou, Zhou Jiangyong. Namun Xi secara pribadi melindunginya dan memindahkannya ke Xinjiang. Kini, perlindungan itu telah hilang.”

Domino Berikutnya: Chen Min’er

“Li Qiang mungkin masih bisa selamat dengan cara menjaga jarak dari Xi, tetapi Chen Min’er tidak akan seberuntung itu. Ia adalah tulang punggung faksi Zhejiang—dan persis target yang dibutuhkan Hu dan Wen.”

Jika Chen Weijun membuka mulut, ujar para analis, kasus-kasus korupsi lama di Zhejiang bisa dibuka kembali, memberikan dasar hukum dan politik yang sempurna untuk membongkar faksi Zhejiang secara keseluruhan.

“Jika Xi tak bisa melindungi Chen Weijun,” tulis sang komentator, “maka kejatuhan Chen Min’er hanyalah soal waktu.”

Dari faksi Shandong hingga faksi Zhejiang, koalisi anti-Xi kini tengah membongkar basis politik Xi lapis demi lapis. Jika Ma Xingrui, Huang Kunming, Chen Min’er, dan Li Xi benar-benar dinetralkan, peta kekuasaan internal Xi Jinping akan terpecah menjadi kepingan-kepingan kecil.

Untuk saat ini, semua mata tertuju pada siapa yang akan jatuh berikutnya—dan apakah Xi Jinping masih memiliki sisa kemampuan untuk melawan.

Catatan Redaksi: Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini merupakan opini penulis


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BMKG Beri Peringatan Hujan Petir di Sumatra dan Papua
• 2 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Di Tengah Kabar UMP dan Alarm Amerika, BI Bertaruh Besar Soal Suku Bunga
• 3 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Pemerintah Soroti Pentingnya Integrasi Data sebagai Pusat Kebijakan
• 23 jam laluokezone.com
thumb
Program MBG Bisa Jadi Instrumen Pengendali Harga dan Menolong Petani
• 57 menit lalukumparan.com
thumb
Buruh KSPI Tolak UMP 2026 Hanya Naik 4-6%, Ini Alasannya
• 21 jam lalubisnis.com
Berhasil disimpan.