Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Endri Erawan mengungkapkan keseriusan federasi dalam mencari pelatih baru Timnas Indonesia.
Bersama satu anggota Exco lainnya, Muhammad, Endri ditugaskan Badan Tim Nasional (BTN) PSSI melakukan wawancara langsung ke Eropa untuk menyeleksi calon pelatih pengganti.
Endri menegaskan proses pencarian kali ini dilakukan secara ketat dan mendalam. PSSI tidak ingin kembali mengulang kesalahan di masa lalu, terutama setelah kegagalan pada ronde keempat kualifikasi.
“Kami ditugaskan BTN ke Eropa untuk interview calon pelatih. Kami menggali kesiapan mereka, apakah benar-benar all out untuk timnas atau tidak. Kami tidak main-main, target kami jelas lolos Piala Dunia 2030,” ujar Endri kepada wartawan termasuk yang tvrinews.com di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.
Menurutnya, PSSI hanya ingin merekrut pelatih yang kompeten, memiliki rekam jejak jelas, dan datang dengan persiapan matang. Ia menekankan federasi tidak mau lagi 'membeli kucing dalam karung'.
“Harus pelatih yang hatinya benar-benar untuk timnas. Kami tidak ingin kejadian kurang baik terulang lagi,” ucap Endri.
Dalam proses wawancara, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga ikut terlibat langsung. Endri menyebut setiap calon pelatih mendapat sesi wawancara mendalam selama satu hingga dua jam sebelum hasilnya dilaporkan ke Ketua Umum.
Sejumlah kriteria pun dipasang tinggi. Salah satunya, pelatih harus siap tinggal lebih banyak di Indonesia dibandingkan di negara asalnya.
“Target kami pelatih itu harus all out. Mereka harus lebih banyak di Indonesia, kalau perlu tinggal bersama keluarganya di sini,” kata Endri.
Selain itu, calon pelatih diharapkan memiliki pengalaman meloloskan tim ke Piala Dunia. Tak hanya fokus ke timnas senior, pelatih juga dituntut berkontribusi pada pengembangan sepak bola nasional secara menyeluruh.
“Harus mau berkontribusi ke pelatih lokal. Kalau ada kursus lisensi, ikut terlibat. Harus dekat dengan klub Liga 1 dan Liga 2, serta menularkan filosofi sepak bolanya ke pelatih Indonesia,” tutur Endri.
Menurut Endri, kesatuan filosofi menjadi hal krusial agar pemain tidak canggung saat naik ke level timnas. Visi pelatih juga harus sejalan dengan proyek besar Timnas Indonesia.
Terkait nama-nama yang beredar di publik seperti Giovanni van Bronckhorst, John Heitinga, John Herdman, hingga Heimir Hallgrímsson, Endri tidak menampik proses seleksi memang mengerucut ke arah tersebut. Namun ia menegaskan tidak memiliki kewenangan menyebutkan nama secara resmi.
“Memang mengerucut seperti yang disebutkan. Bahkan sebelum kami kembali ke tanah air, muncul lagi satu nama dari Ketua Umum. Kami akan lanjutkan dengan nama-nama itu,” tutur Endri.
Ia menambahkan dari empat kandidat awal, kini tersisa dua nama. Beberapa calon gugur karena tidak hadir atau menyatakan tidak sanggup memenuhi kriteria, yang menurut Endri sudah menjadi penilaian penting dalam proses seleksi.
“Yang kami perhitungkan adalah persiapan matang, program kerja yang jelas, dan yang paling penting, harus tinggal di Indonesia,” kata Endri.
PSSI berencana mengumumkan pelatih baru setelah Ketua Umum menyelesaikan fokusnya di SEA Games 2025. Endri berharap keputusan bisa diambil dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan bulan ini atau paling lambat bulan depan pelatih sudah diumumkan,” ujar Endri.
Editor: Redaktur TVRINews





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5127644/original/013372000_1739177642-20250210-Sidang_Perdana_Zarof-ANG_4.jpg)