Penulis: Dhea Magdhalena
TVRINews, Bintan
Upaya pelestarian seni budaya daerah terus dilakukan di Bintan dengan mengenalkan Tari Cecah Inai kepada generasi muda. Tarian adat Melayu ini biasanya ditampilkan dalam prosesi pernikahan, khususnya pada malam berinai, dan melambangkan doa, restu, serta harapan agar pengantin memperoleh kebahagiaan, keselamatan, dan keharmonisan rumah tangga.
Sejumlah sanggar seni dan sekolah aktif mengajarkan Tari Cecah Inai melalui latihan rutin, workshop budaya, serta penampilan pada acara resmi dan festival seni daerah.
Pelatih Tari Cecah Inai, Syafaruddin, menekankan pentingnya pengenalan tarian tradisional sejak usia dini.
“Anak-anak tidak hanya belajar gerakan tari, tetapi juga memahami makna dan nilai budaya yang terkandung di dalam Tari Cecah Inai. Ini penting agar budaya Melayu tetap hidup di tengah generasi muda,” ujar Syafaruddin, Selasa, 16 Desember 2025.
Menurut Syafaruddin, pemahaman filosofi tarian akan menumbuhkan rasa cinta serta tanggung jawab generasi muda untuk menjaga budaya daerah. “Kalau mereka sudah mengerti maknanya, rasa memiliki terhadap budaya itu akan tumbuh dengan sendirinya,” tambahnya.
Dengan upaya berkelanjutan dalam melestarikan Tari Cecah Inai, diharapkan seni budaya daerah tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Pelestarian ini menjadi tanggung jawab bersama agar kekayaan budaya bangsa tetap terjaga dan dikenal luas.
Editor: Redaktur TVRINews




