SURABAYA (Realita)- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali mengirim sinyal kuat soal penataan birokrasi.
Sebanyak 79 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dirotasi dan dilantik dalam agenda yang digelar di Balai Kota Surabaya, Senin (15/12).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi penyegaran organisasi sekaligus uji kepemimpinan di tiap perangkat daerah.
Eri menegaskan, rotasi bukan sekadar pergantian posisi, melainkan upaya meningkatkan kapasitas aparatur agar lebih adaptif menghadapi tantangan pelayanan publik.
“Saya minta Baperjakat mulai kepala seksi di kecamatan dan kelurahan, kepala bidang, hingga ketua tim yang sudah lebih dari dua atau tiga tahun di satu posisi, dilakukan rotasi,” tegas Eri.
Tak hanya menyasar pejabat teknis, rotasi ini juga menjadi tolok ukur kepemimpinan kepala dinas. Eri menilai, pemimpin perangkat daerah yang kuat adalah mereka yang mampu membangun sistem dan tim kerja, bukan bergantung pada figur tertentu.
“Kepala dinas yang berhasil itu yang bisa menciptakan, membentuk, dan memimpin tim yang baik. Bukan merasa nyaman karena orang-orangnya itu-itu saja,” ujarnya.
Menurut Eri, perubahan komposisi pegawai justru menjadi ujian nyata apakah seorang pimpinan mampu menjaga kinerja organisasi tetap optimal.
Eri menambahkan, pejabat yang dilantik kali ini berbeda dari mereka yang telah dilantik pada Mei lalu. Artinya, evaluasi birokrasi masih terus berjalan dan belum selesai. “Ini belum selesai. Masih ada gelombang kedua,” ungkapnya.
Ia memastikan, sebelum tahun 2025 berakhir, rotasi dan pelantikan lanjutan akan kembali dilakukan sebagai bagian dari konsistensi reformasi birokrasi di Kota Surabaya.
Melalui langkah ini, Eri berharap seluruh pejabat yang baru dilantik mampu menunjukkan kinerja terbaik di posisi barunya, lebih responsif terhadap kebutuhan warga, serta mempercepat pelayanan publik.
“Rotasi ini untuk memastikan birokrasi Surabaya tetap lincah, profesional, dan benar-benar hadir melayani masyarakat,” pungkasnya.ty
Editor : Redaksi





