Program MBG Bisa Jadi Instrumen Pengendali Harga

disway.id
10 jam lalu
Cover Berita

JEMBER, DISWAY.ID -- Para Ahli Gizi di setiap Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) harus kreatif dalam menyusun menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selain harus sesuai dengan kandungan gizi, Ahli Gizi juga perlu memahami harga bahan baku pangan, sehingga dapat memilih bahan baku pangan yang bagus dengan harga terjangkau.

Dengan pemahaman ini, program MBG bisa menjadi instrumen pengendali harga bahan baku pangan di tengah masyarakat. 

BACA JUGA:BGN Kaji Peluang Pemanfaatan Limbah Sisa Makanan Program MBG Menjadi Uang

BACA JUGA:Dari SEVENTEEN sampai D6: Kisruh Konser K-Pop Dorong BPKN Siapkan Aturan Baru

Karena itu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang meminta agar para Ahli Gizi yang bertugas di dapur-dapur MBG untuk tidak hanya sekadar textbook minded, yakni hanya memakai bahan baku pangan yang itu-itu saja, dan sekadar mencontoh dari buku-buku acuan, sementara saat itu justru terjadi kelangkaan bahan baku. 

“Pemakaian terbesar adalah pakcoy, wortel, buncis, kacang, kemudian selada, timun kadang-kadang. Nah kalau anda hanya di situ mengukurnya, hanya text book saja, maka akan terjadi kelangkaan produk-produk tadi dan harganya akan melejit,” kata Nanik dalam pengarahannya di acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola MBG serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu, 14 Desember 2025.

Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG itu meminta para Ahli Gizi menghitung kandungan gizi bahan baku pangan apa saja yang mirip dengan bahan baku pangan di buku acuan.

BACA JUGA:Prabowo: Korupsi Selalu Menyengsarakan Rakyat, Pejabat yang Tak Setia Silahkan Mundur

BACA JUGA:Menkeu: Dana Otsus Papua 2026 Turun Jadi Rp10 Triliun

Jangan sampai mereka menyusun menu yang itu-itu saja. Sebab, pemakaian terus-menerus dalam jumlah banyak bisa memicu lonjakan harga. 

Padahal dengan Program MBG, seharusnya nasib petani bisa tertolong.

“Saat harga kentang turun, petani Wonosobo nangis, petani di Bandung itu nagis, Saya minta ke Pak Sony (Waka BGN Sony Sonjaya), instruksikan seluruh Ka SPPG menggunakan kentang. Pernah kan? Nah, akhirnya harga kentang bisa naik. Sebaliknya kalau anda lihat harga di pasar sudah tinggi, tinggalkan. Pakai produk yang lain, supaya harga itu tidak terus tinggi,” kata Nanik.  

Menurut Nanik salah satu misi dari Program MBG adalah mengendalikan harga bahan baku pangan di pasaran.

Sebab, jika harga bahan baku pangan tidak dikendalikan maka akan terjadi inflasi.

  • 1
  • 2
  • »

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Viral! Anak Diduga Tewas Usai Ada Perampokan di Perumahan Mewah Cilegon
• 16 jam lalutvonenews.com
thumb
BTN Longgarkan Kredit hingga 12 Bulan untuk Puluhan Ribu Nasabah Terdampak Bencana Sumatera
• 9 jam lalukompas.tv
thumb
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
• 7 jam lalusuara.com
thumb
Retakan Bukit Rantau Pauh Pasaman Barat Semakin Mengkhawatirkan, Ratusan Rumah dan Jalan Provinsi Terancam Longsor
• 7 jam lalutvonenews.com
thumb
Ungguli Rizky Ridho, Gol Salto Santiago Montiel Raih FIFA Puskas Award 2025
• 10 jam lalusuarasurabaya.net
Berhasil disimpan.