Bisnis.com, JAKARTA - Aksi demonstrasi oleh Gen Z semakin marak di dunia, seperti terjadi di Nepal, Bulgaria, Meksiko, dan juga Indonesia. Aksi juga telah menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan hasil kompilasi data Bisnis.com, Rabu (17/12/2025), mayoritas pendemo menuntut adanya keadilan, penghapusan korupsi dan impunitas. Begitu juga untuk di Indonesia, awal mula demo di DPR karena tingginya tunjangan DPR ditambah lagi beredarnya video joget-joget anggota dewan yang viral, serta diperparah dengan meninggalnya driver online.
Berikut demo yang diprakarsai oleh Gen Z 1. Demo Bulgaria, Gulingkan Perdana MenteriBeberapa hari silam, demonstran awalnya mengkritisi persoalan anggaran. Namun, aksi massa berkembang menjadi kritik luas terhadap praktik korupsi, kolusi, dan dominasi oligarki yang dianggap menghambat reformasi politik dan ekonomi.
Presiden Bulgaria Rumen Radev secara terbuka meminta pemerintah mengundurkan diri. Dalam pernyataannya, Radev menegaskan bahwa pemerintah gagal memilih antara suara rakyat dan ketakutan terhadap mafia. Pernyataan tersebut memperkuat tekanan politik terhadap kabinet yang akhirnya resmi mundur.
Selain jumlah massa yang besar, demonstrasi juga diwarnai simbol-simbol kreatif. Sebuah patung babi merah muda raksasa dipasang di depan gedung parlemen sebagai lambang kemarahan publik terhadap korupsi dan pemborosan anggaran negara.
2. Demo di MeksikoPada November 2025, warga Meksiko khususnya melakukan aksi unjuk rasa. Aksi tersebut diprakarsai oleh anak muda Generasi Z (Gen Z) di Meksiko. Aksi ini juga menyuarakan terkait kasus korupsi dan impunitas.
Pada pertengahan November, aksi demo ini berujung bentrokan antara pendemo dan pihak berwajib, setelah unjuk rasa dilakukan di seluruh wilayah termasuk ibu kota Mexico City. Ribuan orang berunjuk rasa di seluruh Meksiko, memprotes meningkatnya kejahatan, korupsi, dan impunitas, dalam demonstrasi yang diorganisir oleh anggota Generasi Z.
Melansir Al Jazeera, sekelompok kecil pengunjuk rasa di Mexico City merobohkan pagar di sekitar Istana Nasional tempat tinggal Presiden Claudia Sheinbaum. Berbagai kelompok usia, termasuk aktivis pendukung Wali Kota Michoacan yang terbunuh Carlos Manzo, ikut turun ke jalan menuntut keadilan dari pemerintah.
Sekretaris Keamanan Publik Mexico City Pablo Vazquez mengatakan dalam konferensi pers bahwa 100 petugas polisi terluka, termasuk 40 orang yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Sebanyak 20 warga sipil lainnya juga terluka, ujar Vazquez kepada media lokal Milenio. 20 orang lainnya ditangkap dan 20 lagi "dituntut atas pelanggaran administratif".
Kemudian menurut El Universal, sebuah media berita Meksiko, pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan melemparkan batu ke arah para pengunjuk rasa saat mereka memasuki perimeter Istana Nasional.
3. Gen Z Demo di Nepal dan Tagar #NepoBabyAksi protes juga dilakukan oleh Gen Z di Nepal. Demonstran menuntut keadilan dan meminta agar membasmi korupsi di Nepal. Pada demo ini, kemarahan warga tidak terbendung, sehingga menyebabkan korban jiwa hingga terbakarnya istri mantan PM Nepal.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Nepal menyatakan 72 orang tewas dan juga melukai 2.113 orang akibat dari demo anti korupsi Gen-Z di Nepal.
"Banyak jenazah manusia ditemukan di pusat perbelanjaan, rumah, dan bangunan lain yang dibakar atau diserang," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Nepal, Prakash Budathoki, sesuai yang dikutip The Hindu pada Senin (15/9).
Selain itu, media BBC juga melaporkan bahwa dari 72 orang korban jiwa yang meninggal dunia, terdapat 3 personel polisi yang turut menjadi korban jiwa. Namun tuntutan dari sejumlah kalangan yang sebagian besar dari kelompok Gen Z belum selesai. Mereka masih menuntut penyelesaian untuk mengusut tuntas korban kekerasan hingga dugaan korupsi dalam pemerintahan.
Melansir BBC, para demonstran di Nepal mengidentifikasi diri sebagai Gerakan "Demo Gen Z". Istilah ini pun menjadi simbol persatuan di sepanjang gerakan.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan universitas di kota-kota besar Nepal - Kathmandu, Pokhara, dan Itahari - bergabung untuk menyuarakan tuntutan.
Setelah demo mereda, mereka kemudian menyerukan tagar #NepoKids dan #NepoBaby. Kedua slogan ini dipakai para Gen Z di media sosial dan banner untuk mengkritik pemerintah.
Kedua istilah ini semakin populer setelah merebaknya sejumlah video yang menunjukkan gaya hidup mewah para politisi dan keluarga mereka yang menjadi viral. Tagar ini ditujukan untuk mengusik para pejabat tentang kemewahan dan kesuksesan yang dituding diambil dari uang publik, sementara rakyat Nepal kesulitan.
4. Demo di Indonesia dan Rumah Pejabat DijarahDemo di Indonesia berlangsung hampir selama 2 minggu. Masyarakat khususnya Gen Z menuliskan berbagai macam tuntutan di saat demo dan di media sosialnya.
Selain itu, setidaknya ada lima pejabat yang rumahnya dijarah. Peristiwa penjarahan itu bermula dilakukan di rumah anggota DPR RI non-aktif Ahmad Sahroni di Jakarta Utara. Penjarahan kemudian melebar hingga ke rumah pejabat DPR non-aktif lainnya seperti Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya. Bahkan, rumah bendahara negara yakni Menkeu Sri Mulyani di Bintaro juga turut dijarah.
Sebanyak 9 orang meninggal dunia dalam peristiwa demo ini. Demo ini juga mengkritisi agar pihak kepolisian dan meminta adanya reformasi Polri, karena muncul peristiwa penggilasan driver ojol dengan mobil rantis.




