Pedagang Pasar Kramat Jati Kembali Berjualan, Menata Hidup Usai Kebakaran

JAKARTA, KOMPAS.com — Sehari setelah kebakaran menghanguskan sejumlah los di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pedagang mulai kembali berjualan.

Meski sebagian besar lapak masih menunjukkan bekas hangus, pedagang berupaya melayani pembeli dan menata dagangan baru agar aktivitas pasar tetap berjalan.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (16/12/2025), sebagian besar pedagang yang mayoritas menjual pepaya terlihat menata barang dagangan dari keranjang.

Buah-buah tersebut disusun di atas lantai dan peti kayu, tepat di area los yang masih menunjukkan bekas kebakaran. Beberapa pepaya dibungkus kertas koran untuk melindungi kulit buah.

Di tengah kondisi los yang luluh lantak, pedagang tetap melayani pembeli, menimbang buah, dan merapikan dagangan yang baru tiba dari pemasok.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Pasar Induk Kramat Jati, bantuan tunai, kebakaran, wrap up, relokasi sementara, kebakaran Pasar Induk Kramat Jati&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNy8wNzU3NDc5MS9wZWRhZ2FuZy1wYXNhci1rcmFtYXQtamF0aS1rZW1iYWxpLWJlcmp1YWxhbi1tZW5hdGEtaGlkdXAtdXNhaS1rZWJha2FyYW4=&q=Pedagang Pasar Kramat Jati Kembali Berjualan, Menata Hidup Usai Kebakaran§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = ` `; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Baca juga: Pedagang di Kramat Jati Curhat ke Pramono Usai Kebakaran, Minta Akses Modal

Pedagang bangkit meski alami kerugian

Salah satu pedagang, W (27), mengatakan dagangan yang dijual saat ini merupakan pasokan baru, karena barang yang terdampak kebakaran sudah tidak bisa diselamatkan.

“Ini barang baru lagi datang, kalau yang kemarin sudah tidak bisa dijual,” ucap W.

W menjelaskan kebakaran terjadi saat buah dagangan baru saja tiba dari pemasok di wilayah Jawa Barat.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau Pasar Induk Kramat Jati pada Selasa pagi sekitar pukul 07.51 WIB.

Mengenakan kemeja putih dan celana krem, Pramono bersalaman dengan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, serta Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin. Ia juga menyapa sejumlah pedagang.

“Ini nanti kita renovasi ya,” ujar Pramono saat meninjau lapak yang luluh lantak akibat kebakaran.

Baca juga: Pramono Targetkan Penampungan Pedagang Pasar Kramat Jati Rampung dalam 5 Hari

Bantuan tunai dan relokasi sementara

Pramono memastikan pemerintah memberikan bantuan bagi pedagang terdampak agar tetap bisa berjualan. Dari 350 kios yang ada di lokasi kebakaran, terdapat sekitar 121 pedagang, dengan luas area mencapai 6.196 meter persegi.

“Total kerugian akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp 10 miliar,” kata Pramono.

Pemprov DKI memberikan bantuan tunai sebesar Rp 5 juta untuk masing-masing pedagang terdampak. Selain itu, pedagang disiapkan lokasi relokasi sementara sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran agar aktivitas perdagangan tetap berjalan.

“Agar para pedagang segera bisa berjualan, maka ditempatkan di tempat ini, yang kurang lebih hanya berjarak 100 meter dari tempat ini. Diperkirakan paling lama 5 hari sudah selesai,” jelas Pramono.

.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; } LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menambahkan bahwa asuransi yang dimiliki Pasar Induk Kramat Jati mencakup perlindungan bangunan.

“Untuk asuransinya ini adalah untuk cover bangunan,” kata Agus.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang