Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik merosot pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu, 17 Desember 2025. Koreksi pada sebagiqn besar indeks di kawasan ini akibat sikap para investor sedang mencermati laporan perdagangan yang baru saja dirilis oleh pemerintah Jepang.
Pada bulan November 2025, ekspor Jepang tumbuh 6,1 persen secara year on year (yoy). Lonjakan ini lebih tinggi dari kenaikan bulan sebelumnya sebesar 3,6 persen sekaligus jauh melampaui ekspektasi yang diperkirakan para ekonom kenaikan rata-rata 4,8 persen.
- freepik.com/tawatchai07
Dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu, 17 Desember 2025, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melemah 0,14 persen. Indeks Topix juga mengalami penurunan sebesar 0,37 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,50 persen. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham berkapitalisasi kecil mencatat kenaikan sebesar 0,66 persen.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 Australia merosot 0,21 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong bergerak sideways ke level 25.219 dari posisi sebelumnya di area 25.235,41.
Ketiga indeks acuan di bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, bergejolak pada penutupan perdagangan semalam. Indeks S&P 500 tergerus 0,24 persen sehingga menjadi penurunan ketiga berturut-turut karena para pedagang mencerna penundaan rilis laporan tenaga kerja untuk bulan November 2025.
Nasdaq Composite melonjak 0,23 persen ke area 23.111,46. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 302,30 poin atau 0,62 persen menjadi 48.114,26.
