Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.676 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (17/12/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan menguat tipis 0,09% atau 15 poin ke level Rp16.676 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau naik 0,07% ke posisi 98,21.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia mengalami penguatan. Dolar Hong Kong, misalnya, menguat 0,01%, peso Filipina menguat 0,17%, dan ringgit Malaysia menguat 0,04%.
Sementara itu, sejumlah mata uang di Asia lainnya melemah. Yen Jepang misalnya melemah 0,05%, dolar Singapura melemah 0,09%, dolar Taiwan melemah 0,06%, dan yuan China melemah 0,01%.
Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (16/12/2025) rupiah ditutup melemah 0,14% atau 24 poin ke level Rp16.691 per dolar AS.
Direktur PT Traze Andalan Futures Ibrahim Assuaibi mengatakan perdagangan hari ini, Rabu (17/12/2025) mata uang rupiah diproyeksikan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp16.650- Rp16.690 per dolar AS.
Dia mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang telah menyertai pergerakan rupiah. Dari luar negeri, fokus pasar pekan ini sepenuhnya tertuju pada lebih banyaknya petunjuk tentang ekonomi AS, seperti data penggajian non-pertanian untuk periode November.
Sentimen lainnya yakni perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina yang dimediasi AS. Para pejabat AS mengisyaratkan beberapa kemajuan dalam perundingan perdamaian.
Dari dalam negeri, utang luar negeri Indonesia pada Oktober 2025 tercatat sebesar US$423,9 miliar atau setara Rp7.059,5 triliun. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan posisi utang luar negeri per September 2025 sebesar US$425,6 miliar.
Selain itu, aliran masuk modal asing ke pasar surat berharga negara (SBN) meningkat karena kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia terus tumbuh.
