281 Mahasiswa UGM Korban Bencana Sumatera Dapat Diskon UKT hingga Bisa Konseling

kumparan.com
5 jam lalu
Cover Berita

Sebanyak 281 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) keluarganya terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Mahasiswa yang terdampak ini akan mendapat bantuan dari biaya hidup, keringanan UKT, hingga pendampingan konseling.

"Pendataan kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari bantuan biaya hidup, keringanan UKT, hingga kebutuhan psikososial, dan pendampingan konseling," kata Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Rustamaji, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Rabu (17/12).

Bantuan cukup beragam selain keringanan UKT dan bantuan biaya hidup harian, ada juga bantuan makan, paket sembako, bantuan biaya kos, hingga pendampingan konseling.

UGM telah menyalurkan voucer makan dua kali sehari, voucer makan di kantin Fakultas Ekonomika dan Bisnis, serta bantuan finansial sebesar Rp 2 juta per mahasiswa yang disalurkan pada periode Desember hingga Januari untuk mahasiswa Fakultas Farmasi.

"Bahkan, beberapa mahasiswa berpotensi mengajukan cuti akademik akibat kondisi keluarga di daerah asal yang kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, maupun sumber penghasilan," tuturnya.

Rustamaji mengatakan ratusan mahasiswa ini terdiri dari 81 dari Aceh, 93 dari Sumatera Utara, dan 43 dari Sumatera Barat. Sebagian masih tahap verifikasi di fakultas.

"UGM berupaya memastikan tidak ada mahasiswa terdampak yang terlewat," tuturnya.

Pesan Sultan

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendata mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang keluarganya terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

Pemda DIY akan memberikan bantuan kepada para mahasiswa terdampak bencana ini.

"Kami sudah kontak kampus-kampus di Yogyakarta sekiranya ada keluarga yang di Sumatera ini punya anak yang jadi mahasiswa di Yogya saya mohon untuk bisa kami mendapatkan nama-nama itu," kata Sri Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Selasa (9/12).

Sultan bilang secara tradisi, Pemda DIY mesti membantu mahasiswa yang kebetulan di tempat asalnya mengalami bencana.

"Selama ini sudah selalu kita lakukan," katanya.

"Pada waktu gempa di Aceh, di Sumatera Barat kita melakukan hal yang sama. Semoga harapan saya nggak ada (yang terdampak). Tapi kalau ada kami akan membantu kemungkinan orang tuanya sudah tidak mampu lagi mengirim kiriman untuk mereka belajar," katanya.

Bantuan yang diberikan rencananya dalam bentuk keringanan biaya kuliah.

"Kita ringankan biaya belajar, biaya kuliah. Dan yang kedua untuk living cost. Biasanya 8 bulan. Tapi kalau masih punya problem ya (dilanjutkan)," bebernya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Putra Ditangkap Usai Sutradara Rob Reiner dan Istri Ditemukan Tewas Bersimbah Luka Tusuk
• 22 jam laluinsertlive.com
thumb
Chandra Liow Puji Film Avatar: Fire and Ash, Sebut Sebagai Pengalaman Fantasi Terbaik Tahun Ini
• 7 jam lalupantau.com
thumb
Sengketa hak asuh kian panas, Eva Manurung siapkan bukti kekerasan yang diduga dilakukan Inara Rusli
• 21 jam lalubrilio.net
thumb
Pemerintah Aceh Undang UNDP dan UNICEF Agar Lebih Cepat Pemulihan Dampak Bencana Banjir
• 20 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Jembatan Jalan dan Rumah Hancur, Pemulihan Agam Butuh Rp741 Miliar
• 19 jam lalugenpi.co
Berhasil disimpan.