Pelatih Afrika Selatan Hugo Broos Minta Maaf atas Pernyataan yang Dinilai Rasis dan Seksis

pantau.com
3 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Pelatih kepala tim nasional Afrika Selatan, Hugo Broos, menyampaikan permintaan maaf setelah pernyataannya dinilai bernuansa rasis dan seksis oleh Partai United Democratic Movement (UDM).

Permintaan maaf tersebut disampaikan Broos pada Senin, 15 Desember 2025, menyusul laporan UDM ke Komisi Hak Asasi Manusia Afrika Selatan (SAHRC) yang diajukan pada Jumat, 12 Desember 2025.

Polemik ini bermula dari komentar Broos dalam konferensi pers setelah bek timnas Afrika Selatan, Mbekezeli Mbokazi, tertinggal pesawat menuju pemusatan latihan tim nasional.

Klarifikasi dan Permintaan Maaf Hugo Broos

Broos menyatakan bahwa pemilihan kata-katanya tidak tepat dan berdampak luas, termasuk terhadap keluarganya.

"Bagian terburuknya adalah keluarga saya, istri, anak-anak, dan cucu-cucu saya, ikut menderita. Saya pernah bermain bersama orang-orang berkulit berwarna, melatih dan bekerja dengan mereka di Nigeria dan Kamerun, dan sekarang selama empat tahun di Afrika Selatan," ujar Broos, seperti dikutip The Athletic.

"Anda bisa bertanya kepada siapa pun di antara mereka seperti apa diri saya. Mungkin ada yang bilang saya pelatih buruk, mungkin yang lain bilang saya pelatih bagus, dan mungkin mereka akan menyebut saya keras kepala, tapi tidak ada yang akan menyebut saya rasis," lanjutnya.

Broos menjelaskan bahwa komentarnya dipicu oleh emosi dan sisi kebapakannya yang muncul karena kemarahan terhadap Mbokazi.

Latar Belakang Pernyataan Kontroversial

Mbokazi, yang kini bermain untuk Chicago Fire di Amerika Serikat, telah lima kali memperkuat timnas senior Afrika Selatan.

Broos menyinggung kartu merah Mbokazi saat melawan Zimbabwe pada kualifikasi Piala Dunia 2026 Oktober lalu sebagai salah satu keputusan buruk yang membuatnya meragukan pembinaan pemain tersebut.

"(Bahkan) lebih buruk lagi, ia dilindungi dari potensi sanksi. Ketika Mbokazi tiba satu hari terlambat di kamp Bafana Bafana sebagai persiapan untuk turnamen terpenting di benua ini, Piala Afrika, saya sangat marah kepadanya, dan lebih marah lagi ketika beberapa orang mengirimkan kepada saya cerita aneh yang membenarkan kesalahan profesional besar tersebut," ungkap Broos.

Pernyataan Broos yang memicu tuduhan rasisme adalah, "Saya akan berbicara dengannya (Mbokazi) setelah latihan. Saya bisa memastikan dia adalah pria kulit hitam, tapi dia akan keluar dari ruangan saya sebagai pria kulit putih."

Tanggapan SAHRC dan Agenda Timnas

Sehari setelah pernyataan tersebut mencuat, SAHRC mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menilai pengaduan terkait ucapan Broos dan mengingatkan bahwa ujaran kebencian merupakan tindakan yang dilarang.

Tim nasional Afrika Selatan dijadwalkan memulai laga fase grup Piala Afrika melawan Angola pada Selasa, 23 Desember 2025, sebelum menghadapi Mesir dan Zimbabwe.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gus Yaqut Selesai Diperiksa KPK Terkait Kuota Haji, Irit Bicara Langsung Nyelonong Pulang
• 15 jam lalurctiplus.com
thumb
MKMK Tegaskan Status Ketua MK Suhartoyo Sah, Tak Ada Pelanggaran Etik
• 1 jam lalujpnn.com
thumb
RUPSLB GOTO Resmi Tunjuk Hans Patuwo Jadi CEO, Ini Susunan Direksi Baru
• 1 jam lalukatadata.co.id
thumb
Konten Serba Cepat dan Cara Otak Membentuk Opini yang Tergesa-gesa
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
FKLPI Dorong Percepatan Pembangunan SDM Menuju Indonesia Emas 2045 di Rakor FKLPID BPVP Pangkep
• 16 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.