MASA depan anak sering kali menjadi topik yang menguras emosi bagi setiap orangtua, tidak terkecuali bagi aktor Ringgo Agus Rahman. Meski putranya, Bjorka Dieter Morscheck, baru menginjak usia 9 tahun, Ringgo mengaku sudah mulai memikirkan masa di mana sang anak harus menempuh pendidikan tinggi.
Dalam konferensi pers peluncuran poster dan cuplikan film terbarunya, Esok Tanpa Ibu, di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (15/12), Ringgo mengungkapkan kecemasannya jika kelak Bjorka memilih untuk kuliah jauh dari jangkauan.
Ia secara jujur mengakui akan merasa jauh lebih tenang jika putranya tersebut memilih institusi pendidikan yang dekat dengan kediaman mereka.
"Kalau milih dekat, oh oke lah, aman deh, tetap tinggal di rumah. Kalau misalnya dia mau di Bandung, waduh, dekat sih tapi itu tuh udah kepikiran," ujar Ringgo di hadapan awak media.
Belajar dari Pengalaman RekanKekhawatiran aktor berusia 43 tahun ini bukan tanpa alasan. Ia mengaku banyak menyerap cerita dari rekan-rekan sesama orangtua yang saat ini sudah mulai "ditinggal" oleh anak-anak mereka demi mengejar cita-cita di luar kota atau luar negeri.
Ringgo menceritakan bagaimana perasaan sedih mulai menyelimuti teman-temannya saat momen perpisahan itu tiba. Hal inilah yang kemudian memicu refleksinya sendiri sebagai seorang ayah.
"Ada teman saya yang anaknya udah mulai kuliah, dia mau *ditinggalin* jauh sama anaknya, udah mulai sedih-sedih. Aduh, siapa tau nanti anak saya juga milih kuliah di luar kota, gimana ya?" ungkapnya.
Anak sebagai Prioritas UtamaBagi Ringgo, dinamika kehidupan berkeluarga telah mengubah prioritas bicaranya secara drastis. Ia merasa pembahasan mengenai perkembangan dan masa depan anak jauh lebih krusial dan emosional dibandingkan hobi atau minat lainnya, termasuk kegemarannya pada dunia sepak bola.
Ia menggambarkan bagaimana percakapan antar orang tua bisa menjadi sangat mendalam dan penuh semangat ketika sudah menyangkut urusan anak.
"Kalau mau ngomongin bola aja, kayaknya sekarang udah kalah seru dibanding ngomongin anak. Walaupun tim kegemaran saya sama tim kegemaran teman saya itu sama. Apalagi lagi kalah melulu, mestinya seru, tapi meskipun gitu, kita bicarakan sekenanya, 'tim kita gimana? Nah, ya gitu lah', udah segitu aja. Tapi kalau ngomongin anak tuh bisa berapi-api gitu," jelasnya.
Sebagai orangtua, Ringgo menegaskan komitmennya untuk selalu berusaha relevan dengan setiap pilihan yang diambil oleh anaknya di masa depan. Baginya, melihat pengalaman orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan mental sebelum masa itu benar-benar tiba.
"Karena sejujurnya memang paling menarik buat kami yang sudah berkeluarga, ya apapun semuanya soal anak," pungkasnya. (Ant/Z-1)





