PRESIDEN Prabowo Subianto menerima sejumlah Bupati di wilayah adat Saeseri, Papua di Istana Negara, kemarin. Pada kesempatan itu, para bupati mengusulkan untuk membentuk provinsi baru kepada pemerintah pusat.
"Di pesisir utara Papua untuk membentuk provinsi baru yang basis kebudayaannya adalah Saereri," ujar Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua Velix Wanggai dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Selasa (16/12).
Saereri merupakan wilayah adat yang dihuni oleh beragam kelompok etnis campuran Austronesia-Melanesia di pesisir Teluk Cendrawasih. Daerah yang termasuk ke dalam wilayah tersebut ialah Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Nabier, dan Kabupaten Waropen.
Ia menyebut usulan pembentukan provinsi baru di Papua didiskusikan oleh Prabowo dan kepala daerah se-Papua. Namun, belum ada penjelasan lanjutan sebab masih bersifat usulan.
Selain itu, dibicarakan mengenai kebijakan rekrutmen pegawai, tentang honorer, kebijakan-kebijakan khusus honorer.
Kepala daerah se-Papua juga membahas Rencana Induk Pembangunan Papua bersama Presiden Prabowo. Bappenas saat ini menyusun desain tersebut untuk diakomosasi dalam program Quick Win pemerintah.
Presiden juga menyebut soal anggaran di Tanah Papua yang mana di luar dana otonomi khusus atau otsus. Velix menyebut presiden meminta agar dana yang diarahkan ke Papua jelas.
"Hampir Rp60-an triliun itu di luar dana Otsus," kata Velix. (H-4)





