Bisnis.com, SEMARANG - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal atau Kawasan Industri Kendal (KIK) mencatatkan komitmen investasi sebesar Rp182,73 triliun per Kuartal III/2025.
Pengelola sekaligus Direktur Eksekutif KEK Kendal, Juliani Kusumaningrum, mengungkapkan bahwa angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 28% dibanding akumulasi komitmen investasi tahun 2024.
"Adapun realisasi tenaga kerja sampai pada Kuartal III/2025 ini mencapai 38.001 orang. Capaian ini semakin menunjukkan bahwa peningkatan ekonomi daerah berjalan seiring dengan pertumbuhan kawasan industri dan KEK Kendal," kata Juliani dalam keterangan tertulis, Selasa (16/12/2025).
KEK Kendal berkomitmen untuk memperkuat daya saing kawasan melalui pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan investasi, serta penguatan keterkaitan dengan tenaga kerja dan pelaku usaha lokal.
"KEK Kendal berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif dan inklusif, sehingga pertumbuhan kawasan dapat berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian daerah," tutur Juliani.
Keberadaan KEK seperti di Kabupaten Kendal memang menjadi ujung tombak bagi pertumbuhan ekonomi di daerah.
Baca Juga
- Ada 30 BPR di Jateng-DIY Cekak Modal, Komitmen Pemegang Saham jadi Sorotan
- Solo Investment Forum 2025, Angin Segar bagi Pengusaha untuk Ekspansi Bisnis
- Pendidikan dan Kesehatan Jadi Sektor Andalan Baru di Solo
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kendal yang tumbuh 8,84% pada Kuartal III/2025 tak lepas dari peran KEK Kendal.
Airlangga menyebut, kawasan industri dan KEK punya peranan kuat dalam mengakselerasi perekonomian daerah secara berkelanjutan.
Model pengelolaan kawasan yang terintegrasi dinilai mampu menarik investasi berkualitas dan berorientasi jangka panjang.
KEK yang dikembangkan secara terencana, dilengkapi infrastruktur memadai, kemudahan berusaha, serta keterhubungan dengan tenaga kerja lokal, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
"KEK yang dikelola dengan perencanaan matang dan dukungan ekosistem yang tepat dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan," tutur Airlangga dalam sebuah kesempatan di Jakarta.
Merespons hal tersebut, Dyah Kartika Permanasari Bupati Kendal, terus mendorong kesinambungan antara kebutuhan industri di KEK Kendal dengan kesiapan tenaga kerja lokal di wilayah tersebut.
"Pertumbuhan ekonomi Kendal salah satu faktor pendorongnya adalah kontribusi dari Kawasan Ekonomi Khusus Kendal. Selain itu, capaian investasi daerah pada periode yang sama juga tercatat sebagai yang tertinggi di Jawa Tengah. Dengan ini kemudian diharapkan dapat semakin diperkuatnya kolaborasi antara pelaku usaha di KEK Kendal dengan pelaku UMKM dan ekonomi lokal," terangnya.




