Sungai dan Air Tanah Jakarta Tercemar Berat, Jakarta Institute Desak Negara Percepat Akses Air Bersih

pantau.com
4 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Direktur Jakarta Institute, Agung Nugroho, menegaskan bahwa temuan mengenai pencemaran berat pada sungai dan air tanah di Jakarta harus menjadi perhatian serius pemerintah dalam upaya melindungi kesehatan publik.

"Ketika sungai dan air tanah sudah tercemar berat, negara tidak boleh membiarkan warga bergantung pada sumber air yang berisiko bagi kesehatan," ujar Agung, Selasa (16/12/2025).

Kajian yang dirilis pada tanggal yang sama menunjukkan hampir seluruh sungai utama di Jakarta kini masuk dalam kategori tercemar berat, terutama akibat limbah domestik.

Selain itu, air tanah dangkal juga terindikasi mengandung bakteri dan zat kimia berbahaya yang mengancam kesehatan masyarakat.

Peran PAM Jaya Semakin Strategis, Air Bersih adalah Hak Dasar

Dalam kondisi penurunan kualitas air baku seperti saat ini, Agung menilai bahwa peran PAM Jaya sebagai penyedia air bersih menjadi semakin krusial.

Ia menekankan bahwa PAM Jaya bukan sekadar operator teknis, tetapi merupakan perpanjangan tangan negara dalam menjamin hak dasar warga atas akses air bersih dan air minum yang aman.

"Penyediaan air bersih harus diposisikan sebagai perlindungan kesehatan publik," tegasnya.

Pencemaran air berdampak langsung terhadap peningkatan penyakit berbasis lingkungan, seperti diare dan infeksi kulit, terutama di wilayah-wilayah padat penduduk.

Karena itu, proses pengolahan air harus dilakukan dengan ketat, disertai pengawasan mutu secara konsisten.

Ketergantungan pada Air Tanah Tinggi, Perluasan Jaringan Perpipaan Mendesak

Agung juga menyoroti masih tingginya ketergantungan warga Jakarta terhadap air tanah.

Selain berisiko terhadap kesehatan, penggunaan air tanah mempercepat penurunan muka tanah yang pada akhirnya meningkatkan risiko banjir.

"Perluasan jaringan perpipaan harus dipercepat. Semakin banyak rumah tangga yang terhubung dengan air perpipaan, semakin kecil ketergantungan pada air tanah yang kualitasnya terus menurun," jelasnya.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa masalah pencemaran air tidak bisa diselesaikan hanya dengan menambah pasokan air bersih.

Perbaikan sistem sanitasi dan pengelolaan limbah domestik juga harus menjadi prioritas agar kualitas sumber air tidak semakin memburuk.

Layanan Air Bersih Harus Lindungi Kesehatan Masyarakat

Agung menegaskan bahwa air bersih dan air minum yang aman adalah hak dasar warga kota yang harus dijamin oleh negara.

Dalam kondisi lingkungan yang semakin tercemar, kehadiran layanan publik yang kuat dan merata menjadi kunci utama perlindungan kesehatan masyarakat.

"Keberhasilan layanan air bersih tidak hanya diukur dari jumlah air yang disalurkan, tetapi dari sejauh mana layanan itu benar-benar melindungi kesehatan warga," tutupnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Libur Nataru 2025/2026, Bali Zoo Hadirkan Jungle Encounter Tanpa Biaya Tambahan
• 32 menit lalukompas.tv
thumb
Inovasi Digital Dorong Transparansi Penjualan Properti Lintas Negara
• 32 menit lalumediaindonesia.com
thumb
Khofifah: Transformasi transmigrasi 5T perkuat pemerataan pembangunan
• 6 jam laluantaranews.com
thumb
KPK Dalami Aliran Dana Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji yang Libatkan Biro Travel
• 2 jam laludisway.id
thumb
Tes Kepribadian: Ada 3 Pilihan, Lampu Pertama yang Menarik Ungkap Gaya Kamu Bekerja
• 23 jam lalubeautynesia.id
Berhasil disimpan.