Setelah viral kasus pencurian tutup tandon air di Banyuurip, kali ini muncul modus pencurian nomor rumah berbahan logam di kawasan Medokan Semampir, Surabaya.
Fitrah pendengar Radio Suara Surabaya bercerita, pelaku mengambil nomor rumah berbahan logam, yang biasanya terpasang di pintu atau pagar, termasuk di kantor dan rumah warga kawasan Medokan Semampir.
“Saya mau melaporkan, semalam di kantor kami kawasan Medokan Semampir, terjadi pencurian nomor rumah. Nomor rumah itu terbuat dari logam. Entah besi, kuningan, atau semacamnya. Ukurannya segenggaman tangan,” ujar Fitrah saat on air di Radio SS, Rabu (17/12/2025) siang.
“Ternyata bukan hanya kantor saya. Sejumlah warga di sekitar lokasi juga mengalami hal serupa, yakni kehilangan nomor rumah,” imbuh Fitrah.
Menurut Fitrah, kejadian berlangsung Selasa (16/12/2025) malam saat hujan gerimis, sehingga rekaman CCTV kurang jelas. Hanya terlihat seorang pelaku menggunakan jas hujan naik motor, tetapi wajah dan motornya sulit diidentifikasi.
Nomor rumah yang hilang sebelumnya sudah dipasang dengan baut fisher. Namun diduga karena terpapar hujan dan panas, nomor menjadi lebih mudah dicongkel. Selain itu, dari laporan warga lain yang menjadi korban, tidak semua nomor berhasil dicuri; beberapa hanya diambil sebagian.
“Misal nomor rumahnya 12. Itu hanya satu nomor yang bisa diambil oleh pelaku,” terangnya.
Fitrah menekankan pentingnya nomor rumah, terutama saat ada kurir yang datang. “Sebab kami baru sadar nomor itu hilang saat ada kurir yang mau kirim paket. Kurirnya bingung karena nomor rumahnya ternyata tidak ada,” ungkapnya.
Meski demikian, Fitrah mengaku masih mempertimbangkan untuk melaporkan kejadian ini ke polisi, mengingat benda yang dicuri bukanlah barang berharga.
“Oleh sebab itu saya telepon Radio SS ini supaya bisa sharing informasi ke masyarakat agar waspada. Apalagi nomor rumah pasti berada di luar,” sebutnya. (saf/faz)



