Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap rencana cetak lahan sawah di Papua seluas 100 ribu hektare. Rencana ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan beras di Papua.
Saat ini produksi beras di Papua masih ada di kisaran 120 ribu ton, sementara kebutuhannya mencapai 660 ribu ton.
“Sehingga masih kekurangan 500 ribu ton. Nah, 500 ribu ton membutuhkan sawah 100 ribu (hektare). Kita sudah bagi Papua Selatan, Papua dan Papua Barat. Bahkan 6 provinsi juga memohon untuk cetak sawah,” kata Amran ditemui di Istana Negara, Selasa (16/12).
Proses tersebut ditarget oleh Amran dapat dirampungkan secepatnya. Ia memperkirakan proses cetak sawah tersebut akan memakan waktu sekitar 2 sampai 3 tahun. Dengan begitu, Papua bisa mencapai swasembada pangan.
Selain cetak sawah, Amran juga menuturkan saat ini tengah dilakukan perbaikan terhadap pabrik sagu yang berada di Sorong, Papua Barat.
“Kemudian tadi ada perbaikan pabrik sagu. Kita akan selesaikan di Sorong. Kita akan aktifkan kembali. Sudah dibangun, tetapi harus diaktifkan kembali,” ujarnya.
Ke depan, Amran juga menarget agar seluruh pulau yang ada di Indonesia juga dapat mencapai swasembada pangan.
“Mimpi kita adalah seluruh pulau-pulau Kalimantan sudah, Sulawesi sudah, Sumatera sudah swasembada, Jawa surplus. Mimpi kita, seluruh Indonesia swasembada pangan, sehingga dia ngangkut, itu tidak ada,” kata Amran.
Sebelumnya, Kementan memang sudah menetapkan target cetak sawah untuk tahun 2026 yang ada pada angka 400 ribu hektare. Sementara untuk tahun ini, rencana luasan cetak sawah yang ditetapkan pemerintah adalah 225 ribu hektare.
“Insyaallah cetak sawah tahun depan diupayakan 400 ribu ha, tahun ini 225 ribu ha dan tahun berikutnya kita akan lanjutkan,” kata Amran ditemui di Grha Mandiri, Jakarta Pusat pada Selasa (21/10) lalu.
Adapun anggaran yang dikucurkan untuk target cetak sawah di tahun depan tersebut mencapai Rp 10 triliun. Lokasinya juga akan tersebar di beberapa daerah termasuk dengan lahan yang menjadi lokasi food estate.



