Kementerian UMKM Catat 14,6 Juta Usaha Mikro Bertransformasi Sepanjang 2025

tvrinews.com
4 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Intan Kw

TVRINews, Jakarta

Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencatat berbagai capaian strategis sepanjang tahun 2025 terutama dalam upaya memperkuat fondasi usaha mikro nasional menjadi akselerasi untuk semakin berkembang pada 2026.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah dalam mendorong transformasi usaha mikro dari sektor informal menuju formal, produktif, dan berdaya saing mulai menunjukkan hasil yang nyata.

“Sepanjang 2025, dengan bekerja sama dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, Kementerian UMKM fokus pada penguatan produktivitas, legalitas, pembiayaan, serta akses pasar usaha mikro. Hasilnya, jutaan pengusaha mikro kini semakin terhubung dengan sistem formal dan ekosistem ekonomi nasional,” kata Riza, dikutip dari siaran persnya, Rabu, 17 Desember 2025.

Ia menjelaskan, hingga akhir 2025, lebih dari 14,66 juta UMKM berhasil bertransformasi dari sektor informal ke formal. Selain itu, tercatat sebanyak 6,5 juta produk telah bersertifikat halal dan lebih dari 1 juta usaha mikro memperoleh sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Capaian ini juga ditopang melalui penyelenggaraan Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro yang terlaksana di 12 provinsi, dengan menghadirkan lebih dari 25 layanan kemudahan dan pelindungan usaha, berkat dukungan berbagai pihak,” ucapnya.

Dari sisi pembiayaan, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 11 Desember 2025 mencapai Rp257,9 triliun kepada 4,38 juta debitur. Penyaluran KUR ke sektor produksi mencapai 60,8 persen, melampaui target yang ditetapkan pemerintah.

“Penyaluran KUR ke sektor produksi ini berpotensi menciptakan 7,7 hingga 11,6 juta lapangan kerja,” kata Riza Damanik.

Selain KUR, Kementerian UMKM juga terus mendorong perluasan akses pembiayaan non-KUR melalui pemanfaatan sertifikat tanah (SHAT), purchase order, invoice, serta kekayaan intelektual sebagai agunan alternatif. Skema pembiayaan berbasis kolaborasi lintas sektor ini telah menjangkau ratusan pengusaha mikro di berbagai daerah.

Penguatan akses pasar menjadi fokus penting lainnya. Sepanjang 2025, sebanyak 2.804 usaha mikro terlibat dalam kemitraan usaha dengan nilai Letter of Intent mencapai Rp29 miliar. Keterlibatan UMKM sebagai pemasok dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga telah menjangkau 12.740 UMKM, dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 2,25 juta orang.

“Kemitraan dan integrasi usaha mikro dalam rantai pasok terus meningkat, dengan 6.545 penerima manfaat. Selain itu, sebanyak 5.305 usaha mikro telah terhubung ke dalam 1.240 toko digital,” ujarnya.

Memasuki tahun 2026, Riza menegaskan Kementerian UMKM akan melakukan akselerasi kebijakan agar usaha mikro semakin naik kelas dan berkelanjutan. 

Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan legalitas dan pelindungan, pengembangan kapasitas usaha, perluasan pembiayaan produktif, digitalisasi pemasaran, serta penguatan kemitraan dan rantai pasok.

“Pada 2026, kami akan terus memperkuat usaha mikro melalui pendekatan yang terintegrasi, agar usaha tidak hanya bertahan, tetapi mampu berdaya saing dan tumbuh naik kelas, serta menjadi bagian penting dalam rantai pasok dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tuturnya.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Golkar Jatim Siapkan Desain Baru Perda Disabilitas, Libatkan Komunitas Difabel
• 18 jam lalujpnn.com
thumb
KPK Sita Sejumlah Dokumen Usai Geledah Tiga Lokasi di Lampung Tengah
• 3 jam laluviva.co.id
thumb
Foto: POV Naik Vietnam Airlines dari Jakarta ke Hanoi
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Nick Reiner Didakwa Atas Pembunuhan Kedua Orangtuanya, Rob dan Michele Reiner
• 7 jam lalumediaindonesia.com
thumb
FIFA Sediakan Tiket Murah untuk Piala Dunia 2026 usai Tuai Kritik
• 2 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.