TABLOIDBINTANG.COM - Pagelaran Budaya Sasambo NTB sukses digelar di Anjungan Nusa Tenggara Barat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (17/12). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sekaligus ajang promosi kekayaan budaya daerah yang terus hidup dan diwariskan lintas generasi.
Mengusung semangat persatuan Sasak, Samawa, dan Mbojo (Sasambo), pagelaran budaya ini menampilkan beragam seni tradisional khas NTB. Setiap pertunjukan merefleksikan keberagaman etnik sekaligus identitas kolektif masyarakat NTB yang berpadu dalam satu panggung kebudayaan.
Sejumlah kesenian tradisional turut memeriahkan acara, seperti Gendang Beleq dari Lombok, Ngumang dari Sumbawa, dan Gentoa dari Bima. Selain itu, penonton juga disuguhkan Tari Wura Bongi Monca dari Bima dan Dompu, Tari Dadara Boto dari Sumbawa, Tari Oncer dari Lombok, serta Tari Rimpu dari Bima yang tampil penuh energi dan makna.
Pagelaran semakin semarak dengan pementasan drama rakyat legendaris asal Lombok, Cupak dan Garantang. Kisah tersebut dikemas secara teatrikal melalui perpaduan musik, tari, dan dialog, sehingga mampu menarik perhatian pengunjung dari berbagai kalangan yang hadir di TMII.
Sutradara sekaligus pengarah pertunjukan, Saad Bima, menegaskan bahwa Pagelaran Budaya Sasambo NTB tidak sekadar menjadi hiburan, tetapi juga sarana memperkuat jati diri daerah.
“Pagelaran Budaya Sasambo NTB kami rancang sebagai wujud syukur atas perjalanan 67 tahun Provinsi NTB. Setiap karya yang ditampilkan merepresentasikan nilai, karakter, dan filosofi budaya dari Lombok, Sumbawa, Bima, dan Dompu dalam satu harmoni,” ujar Saad Bima.
Ia menambahkan, pemilihan drama Cupak dan Garantang didasarkan pada pesan moral yang tetap relevan sepanjang masa dan dapat diterima oleh generasi lintas usia.
Melalui pagelaran ini, diharapkan budaya tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga berperan sebagai fondasi pembangunan dan penguat identitas Provinsi NTB di tingkat nasional.
