JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna menyebut Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di Cipeucang, Tangerang Selatan, Banten kondisinya sudah sangat darurat sejak lima tahun lalu atau 2020.
Menurut dia, itu terjadi karena kondisi Tangerang Selatan atau Tangsel saat ini penduduknya semakin bertambah. Hal tersebut tidak dibarengi dengan TPA yang hingga saat ini hanya ada di satu tempat.
"Harus diakui kapasitas TPA Cipeucang itu sudah darurat, sangat darurat, sudah enggak mungkin lagi dengan kondisi perkembangan Tangerang Selatan," kata Yayat dalam dialog di program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (17/12/2025).
"Penduduknya bertambah, ekonominya muncul semakin cepat, volume sampahnya makin lama makin meningkat, sementara TPA-nya cuma satu."
Yayat menuturkan, memang pernah ada rencana membuat alternatif TPA selain di Cipeucang. Namun, lokasi tersebut sudah terkunci di tata ruang sebagai zona kawasan permukiman.
Baca Juga: Prabowo Kaget Banyak Ucapan Terima Kasih untuknya Terkait Penanganan Banjir Sumatera
"Jadi, harapan satu-satunya ya tinggal TPA Cipeucang. Cuma pertanyaannya, berapa besar kapasitasnya untuk menampung hampir 370 sampai 400 ton per hari sampah," ujar Yayat.
"Kalau tadi dilihat di Ciputat itu menumpuk di mana-mana wajar. Ciputat itu kecamatan terbesar yang memberikan kontribusi terkait jumlah volume (sampah). Selain ada pasar dan permukiman, Ciputat juga merupakan salah satu kegiatan terbesar di wilayah Tangerang Selatan.”
Lebih lanjut, ketika ditanya mengapa darurat sampah yang terjadi di Tangsel hingga 5-6 tahun tidak menemukan solusi, Yayat mengatakan, karena kapasitasnya sudah tidak cukup untuk menampung sampah imbas perkembangan kota tersebut.
“Kapasitas sudah tidak cukup untuk menampung dinamika perkembangan kota. Yang kedua adakah upaya alternatif, ada, tapi pertanyaannya di mana lokasi alternatif yang bisa dikembangkan. Dulu ada ide untuk membuang ke wilayah Nambo, tapi Nambo tidak sepenuhnya siap, Nambo itu ada di Kabupaten Bogor," ujarnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV
- tangerang selatan darurat sampah
- tangsel darurat sampah
- darurat sampah
- tangerang selatan
- pengamat perkotaan yayat supriatna
- sampah di tangsel




