Aktivitas di kawasan Blok M Hub, Jakarta, terpantau belum terlalu padat pada jam kerja. kumparan mendatangi Blok M Hub pada pukul 11.00 WIB, dan suasana terlihat relatif lengang meski tetap ada pergerakan pengunjung.
Sejumlah orang tampak berlalu lalang, baik sekadar melintas maupun singgah untuk makan dan jajan di tenant-tenant yang tersedia di dalam area Blok M Hub.
Beberapa gerai makanan dan minuman terlihat tetap melayani pembeli, meski antrean belum tampak panjang. Salah satu pedagang jus buah di Blok M Hub mengatakan, kondisi tersebut memang lazim terjadi pada hari kerja.
“Ramainya nanti sore sampai malam. Kalau weekend ramai banget dari siang,” ujar penjual tersebut saat ditemui kumparan, Rabu (17/12).
Ia menuturkan, pada hari kerja jumlah penjualan masih terbatas. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 25 sampai 30 cup jus, dengan harga berkisar Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per cup.
“25 sampai 30, tapi bisa lebih kalau weekend,” katanya.
Pantauan ini menunjukkan Blok M Hub masih mengandalkan keramaian setelah jam kerja dan akhir pekan sebagai pendorong utama aktivitas ekonomi. Meski belum ramai di siang hari, geliat usaha tetap berjalan seiring arus pengunjung yang datang silih berganti.
PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menyiapkan pembangunan skybridge yang akan menghubungkan langsung antara Stasiun MRT Blok M, Blok M Hub, dan Terminal Blok M. Proyek ini merupakan bagian dari penataan ulang kawasan Blok M agar menjadi livable district yang ramah pejalan kaki sekaligus terintegrasi antarmoda.
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta, Farchad Mahfud, menjelaskan rencana ini adalah bentuk pemanfaatan aset strategis yang kini sudah berada di bawah kendali MRT Jakarta.
“Penataan terminal Blok M, bagaimana mengubah Blok M menjadi livable district, aset ini sudah 3 tahun kita upayakan, dan alhamdulillah, awal Januari kemarin, sudah menjadi asetnya MRT,” ujar Farchad dalam MRT Jakarta Fellowship Program, Kamis (7/8).
Pembangunan skybridge ini bertujuan mempermudah mobilitas pejalan kaki dari satu titik moda ke titik lainnya, tanpa harus berhadapan dengan hambatan struktural seperti jalan raya atau bangunan terminal lama.
“Skybridge ini sebetulnya boleh dibilang kan sebetulnya kalau dari stasiun MRT ya ngapain sih dibangun skybridge? Ini salah satu upaya untuk memanjakan jalan kaki, memang jalan kaki dimanjakan,” tutur Farchad
Visual konsep yang ditampilkan dalam forum menunjukkan skybridge sebagai direct link antara stasiun MRT, Blok M Hub, dan Terminal Bus. Selain itu, revitalisasi Blok M juga mencakup pembangunan Grand Hub Façade, penambahan ruang terbuka hijau, Sunken Plaza, hingga integrasi shared street yang memungkinkan jalan difungsikan untuk berbagai aktivitas publik.




