Penumpang Penerbangan Internasional Nataru Diprediksi Meledak 37,2%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) bersama pihak terkait layanan bandara mulai melakukan persiapan mengantisipasi kelancaran dan kenyamanan perjalanan udara masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Lonjakan pergerakan penumpang, khususnya rute internasional, menjadi perhatian utama dalam periode puncak akhir tahun ini.

Direktur Utama InJourney Airports Mohammad R. Pahlevi mengungkapkan, permintaan penerbangan diproyeksikan meningkat signifikan seiring dengan naiknya jumlah penumpang internasional.

"Penumpang internasional diprediksikan tumbuh 37,2 persen atau 868 ribu penumpang dibanding periode tahun 2024 sebanyak 633.544 penumpang. Ini adalah data-data yang memang kita kalkulasi dan beberapa persiapan untuk melayani penumpang itu," kata Pahlevi dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (17/12/2025).

Mengantisipasi lonjakan tersebut, InJourney Airports memulai Posko Nataru lebih awal dibandingkan jadwal yang ditetapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh bandara siap beroperasi optimal sejak awal periode libur.

"Jadi dari 37 bandara, kami memastikan bahwa 15 Desember kemarin kami telah declare memulainya Posko Nataru, di mana Kementerian Perhubungan menetapkan tanggal 18. Kami selalu lebih awal. Kenapa? Karena ingin kami pastikan bahwa kami siap melayani dan kami siap menjalankan tugas nasional untuk Nataru, di samping memang satu kewajiban dan tanggung jawab kami diamanahkan sebagai operator bandara di Indonesia," kata Rizal.

Sejalan dengan meningkatnya permintaan perjalanan udara, InJourney Airports juga menjamin ketersediaan slot time untuk mengakomodasi tambahan penerbangan atau extra flight yang telah mendapatkan persetujuan regulator. Hingga 15 Desember 2025, tercatat sebanyak 558 pengajuan extra flight dari maskapai untuk periode operasional 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Jumlah tersebut masih berpotensi bertambah, meski realisasi penerbangan sepenuhnya bergantung pada kesiapan maskapai.

"Bandara-bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports memastikan ketersediaan slot time, agar maskapai dapat mengoperasikan extra flight yang telah disetujui regulator. Bahkan, bandara-bandara InJourney Airports disiagakan beroperasi 24 jam menyesuaikan kebutuhan maskapai penerbangan," ungkap Mohammad R. Pahlevi.

Dari sisi sebaran, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menjadi bandara dengan pengajuan extra flight terbanyak, mencapai 211 penerbangan tambahan. Disusul Bandara Internasional Yogyakarta dengan 37 extra flight, Bandara Radin Inten II Lampung sebanyak 30, Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok tujuh, serta Bandara Ahmad Yani Semarang enam extra flight.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama InJourney Airports Achmad Syahir menegaskan kesiapan fasilitas dan sumber daya manusia untuk mengakomodasi peningkatan trafik penerbangan selama periode Nataru. Total sekitar 16.000 personel disiagakan di 37 bandara yang dikelola perusahaan.

"Di tengah peningkatan lalu lintas penerbangan kami tetap mengutamakan aspek keamanan, keselamatan dan layanan bandara salah satunya dengan menyiagakan total sekitar 16.000 personel di 37 bandara," jelas Achmad Syahir.

Personel tersebut mencakup Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF), Aviation Security, Facility Care, Customer Service, Airside, Terminal Landside, Digital Service, Golf Car Assistant hingga tim Maintenance. Pengamanan bandara juga diperkuat dengan dukungan TNI dan Polri.

"Kami memastikan pada peak season Nataru ini seluruh touch point penumpang dapat terlayani dengan baik oleh personel atau staf bandara," kata Achmad Syahir.