Pantau - Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa selain obat-obatan, perlengkapan kebersihan atau hygiene kit serta paket bantuan darurat atau emergency kit memiliki peran penting dalam mencegah penyakit pada masyarakat terdampak bencana.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Agus Jamaludin di Jakarta pada Rabu, 17 Desember 2025, usai penyaluran logistik kesehatan pascabencana ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Logistik kesehatan tidak hanya obat-obatan. Hygiene kit dan emergency kit menjadi kunci untuk mencegah penyakit yang muncul akibat sanitasi dan lingkungan yang tidak sehat pascabencana," ungkapnya.
Agus menekankan bahwa pendekatan komprehensif dalam respons kesehatan pascabencana sangat penting untuk menjaga kondisi kesehatan masyarakat di wilayah terdampak.
Distribusi Logistik Kesehatan di Aceh dan Sumatera UtaraBerdasarkan Laporan Situasi Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor per 15 Desember 2025 pukul 22.00 WIB, distribusi bantuan di Provinsi Aceh dilakukan sejak akhir November hingga Desember 2025.
Di Aceh, Kemenkes mengirimkan obat-obatan ke sejumlah daerah, antara lain Aceh Tengah sebanyak 33 koli, Pidie Jaya 200 paket HD, Bireuen 4 koli, Gayo Lues 8 koli, Aceh Timur 30 koli, Langsa 18 koli, dan Aceh Tamiang 22 koli.
Selain itu, pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil disalurkan ke Aceh Tengah 34 dus, Pidie Jaya 23 dus, Gayo Lues 41 dus, Bener Meriah 29 dus, Lhokseumawe 75 dus, Aceh Utara 65 dus, Pidie 30 dus, dan Aceh Besar 34 dus.
Provinsi Aceh juga menerima peralatan kesehatan khusus berupa 10 unit oxygen concentrator untuk Aceh Tengah dan 10 unit untuk Bener Meriah, serta 35 emergency medical team kit, 50 emergency kit, dan 50 paket family hygiene kit.
Di Provinsi Sumatera Utara, distribusi bantuan melibatkan Kemenkes, Dinas Kesehatan Provinsi, Asosiasi Rumah Sakit Daerah, dan Halodoc.
Kemenkes menyalurkan 5.000 dus pemberian makanan tambahan balita, 3.000 dus pemberian makanan tambahan ibu hamil, 2.000 lembar masker bedah, 500 pasang sarung tangan non-steril, serta 35 vial Biosat Serum ATS ke daerah seperti Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara juga mendistribusikan perlengkapan kebersihan, obat-obatan, serta pemberian makanan tambahan ke Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Langkat, Sibolga, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, dan Serdang Bedagai.
Dukungan tambahan datang dari Dompet Dhuafa berupa 150 botol vitamin A, Halodoc dengan lima paket obat-obatan, serta Asosiasi Rumah Sakit Daerah yang menyalurkan 90 vial Anti Tetanus Serum Tetegam.
Penyaluran Bantuan di Sumatera BaratDi Provinsi Sumatera Barat, Kemenkes menyalurkan 44 paket obat pelayanan kesehatan dasar ke Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Kota Padang, dan Solok.
Distribusi bantuan tersebut juga ditujukan untuk mendukung layanan relawan kesehatan dan dilakukan sejak akhir November hingga Desember 2025.
"Dengan dukungan logistik yang lengkap, kami berharap risiko penyakit pasca bencana dapat ditekan dan layanan kesehatan masyarakat tetap terjaga," kata Agus.



