Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan External Defibrillator (AED) atau alat kejut jantung otomatis saat malam pergantian tahun di Malioboro.
Layanan kesehatan lain juga disiagakan untuk keamanan pengunjung.
"Alat pacu jantung (kejut jantung) kita sediakan di lima titik," kata Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (17/12).
Ini berkaca dari kejadian tahun baru beberapa tahun lalu di mana ada pengunjung yang mengalami serangan jantung.
"Karena kalau Malioboro crowded sekali, pernah ada kejadian serangan jantung, maka alat pacu jantung itu adanya tidak di posko (kesehatan) tapi di titik yang mudah diakses," jelasnya.
Petugas juga akan menyiapkan jalan khusus untuk kegawatdaruratan agar ambulans bisa lewat misalkan ada pengunjung yang mengalami serangan jantung.
Alat ini akan ada di sejumlah titik yakni Teras Malioboro 1, Plaza Malioboro, Taman Malioboro, hingga Teras Malioboro 2.
Alat ini dilengkapi dengan panduan suara. Alat hanya akan memberikan kejut jantung pada korban yang mengalami henti jantung. Jika pada orang sehat tak akan keluar setrumnya.
Selain itu, tiga pos kesehatan juga disiapkan di tiga titik yakni di dekat Tugu Yogya yakni Puskesmas Jetis, lalu Pos Teteg di utara Malioboro, dan di Titik Nol Kilometer.
Malioboro Tak Ditutup untuk Kendaraan
Hasto mengatakan pada momen libur Natal dan tahun baru ini Malioboro tak akan ditutup untuk kendaraan bermotor.
"Kami sudah memutuskan, kami tidak akan menutup Malioboro (untuk kendaraan). Jadi tidak ada uji coba full pedestrian di Malioboro di Nataru ini. Malioboro akan tetap seperti biasa," katanya.
Namun, Hasto akan melihat situasi di malam tahun baru.
"Apakah jam 20.00 atau jam 21.00 akan kita tutup untuk kendaraan ketika Malioboro sudah full pengunjung masyarakat. Kita situasional. Dan itu tutupnya bukan karena kebijakan menutup Malioboro tapi sudah full," katanya.


:quality(80):format(jpeg)/posts/2025-12/15/featured-58427dfdb472c9be7ee4e5e5b831cd67_1765809135-b.jpg)
