Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Padang, Sumatra Barat, Rabu, untuk meninjau kembali daerah terdampak bencana di provinsi tersebut.
Berdasarkan pantauan ANTARA, pesawat kepresidenan PK GRD yang dinaiki Presiden Prabowo mendarat di Bandar Udara Internasional Minangkabau pukul 18.31 WIB.
Ketibaan Presiden disambut langsung oleh Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi dan Kepala Polda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta. Adapun yang mendampingi Prabowo dalam penerbangan ke Padang yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Presiden Prabowo dijadwalkan akan meninjau sejumlah wilayah terdampak bencana. Ini merupakan kali kedua Kepala Negara meninjau lokasi bencana di Sumatra Barat.
Pada Senin (1/12), Presiden telah mengunjungi Padang Pariaman untuk mengunjungi para pengungsi.
Diketahui, Presiden Prabowo telah tiga kali mendatangi sejumlah lokasi bencana banjir dan longsor di Sumatra. Sebelumnya, pada Senin (1/12), Presiden meninjau wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Utara di Provinsi Sumatra Utara, Kabupaten Aceh Tenggara di Provinsi Aceh, serta Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatra Barat.
Selanjutnya pada Minggu (7/12), Prabowo menuju Provinsi Aceh untuk meninjau titik kerusakan dan dampak banjir signifikan di Kabupaten Bireuen, serta memimpin rapat khusus penanganan bencana Sumatra di Banda Aceh.
Setelah kembali dari kunjungan kenegaraan luar negeri, Presiden kembali melanjutkan peninjauan pada Jumat (12/12) ke Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tamiang.
Lalu pada Sabtu (13/12) Prabowo mengunjungi posko pengungsian korban banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang, meninjau korban bencana di Takengon, Aceh Tengah, serta mengunjungi Posko Pengungsian MAN 1 Langkat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, untuk berdialog dengan masyarakat terdampak.
Sebelumnya, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi mengatakan sejumlah daerah seperti Kota Solok, Kota Payakumbuh dan Kota Bukittinggi mulai stabil dan tidak lagi memerlukan status darurat.
Namun, wilayah lain seperti Kabupaten Agam, Kota Pariaman, Pesisir Selatan, dan beberapa daerah lain masih membutuhkan penanganan intensif. Adapun jumlah pengungsi mencapai 20 ribu orang.
Baca juga: Menteri HAM: Dana Otsus kembali penuh jadi bukti Prabowo cinta Papua
Baca juga: Kapolri tekankan sinergi lintas institusi pada Pendidikan Sespim
Baca juga: RI-Belarus buka peluang kerja sama sektor pertanian dan teknologi
Berdasarkan pantauan ANTARA, pesawat kepresidenan PK GRD yang dinaiki Presiden Prabowo mendarat di Bandar Udara Internasional Minangkabau pukul 18.31 WIB.
Ketibaan Presiden disambut langsung oleh Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi dan Kepala Polda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta. Adapun yang mendampingi Prabowo dalam penerbangan ke Padang yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Presiden Prabowo dijadwalkan akan meninjau sejumlah wilayah terdampak bencana. Ini merupakan kali kedua Kepala Negara meninjau lokasi bencana di Sumatra Barat.
Pada Senin (1/12), Presiden telah mengunjungi Padang Pariaman untuk mengunjungi para pengungsi.
Diketahui, Presiden Prabowo telah tiga kali mendatangi sejumlah lokasi bencana banjir dan longsor di Sumatra. Sebelumnya, pada Senin (1/12), Presiden meninjau wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Utara di Provinsi Sumatra Utara, Kabupaten Aceh Tenggara di Provinsi Aceh, serta Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatra Barat.
Selanjutnya pada Minggu (7/12), Prabowo menuju Provinsi Aceh untuk meninjau titik kerusakan dan dampak banjir signifikan di Kabupaten Bireuen, serta memimpin rapat khusus penanganan bencana Sumatra di Banda Aceh.
Setelah kembali dari kunjungan kenegaraan luar negeri, Presiden kembali melanjutkan peninjauan pada Jumat (12/12) ke Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tamiang.
Lalu pada Sabtu (13/12) Prabowo mengunjungi posko pengungsian korban banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang, meninjau korban bencana di Takengon, Aceh Tengah, serta mengunjungi Posko Pengungsian MAN 1 Langkat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, untuk berdialog dengan masyarakat terdampak.
Sebelumnya, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi mengatakan sejumlah daerah seperti Kota Solok, Kota Payakumbuh dan Kota Bukittinggi mulai stabil dan tidak lagi memerlukan status darurat.
Namun, wilayah lain seperti Kabupaten Agam, Kota Pariaman, Pesisir Selatan, dan beberapa daerah lain masih membutuhkan penanganan intensif. Adapun jumlah pengungsi mencapai 20 ribu orang.
Baca juga: Menteri HAM: Dana Otsus kembali penuh jadi bukti Prabowo cinta Papua
Baca juga: Kapolri tekankan sinergi lintas institusi pada Pendidikan Sespim
Baca juga: RI-Belarus buka peluang kerja sama sektor pertanian dan teknologi




