Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan perkembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) dalam Program Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Dia menyebutkan bahwa proses pada tahap pertama telah berjalan dan saat ini pemerintah menunggu masuknya penawaran (bidding) dari para peserta.
Hal tersebut disampaikan Rosan usai menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk melaporkan hasil kunjungan kenegaraan ke luar negeri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/12/2025).
“Ini kan batch pertama sudah berjalan. Kita nunggu mereka masukin bidding pada tanggal 7 Januari. Kita umumkan lagi batch kedua,” kata Rosan.
Rosan menjelaskan, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berperan menunggu proses perizinan dan persetujuan lintas kementerian sebelum masuk ke tahap berikutnya.
Tak hanya itu, CEO BPI Danantara itu pun menambahkan, untuk batch pertama, proses bidding akan langsung ditindaklanjuti dengan penandatanganan setelah penawaran masuk pada awal Januari.
“Tapi ke kita tanggal 7 sudah ada bidding dan kita tandatangan,” kata Rosan.
Sementara itu, pemerintah berencana membuka kembali proses PSEL batch kedua pada pertengahan Januari.
Danantara mencatat setidaknya terdapat 107 badan usaha yang mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam proyek PSEL. Sebanyak 53 di antaranya merupakan badan usaha dalam negeri, sementara 54 lainnya dari luar negeri.
Proyek PSEL sendiri bakal dikembangkan di 33 titik di seluruh Indonesia. Tetapi 10 titik yang dinilai telah siap akan diprioritaskan sebagai lokasi pengembangan pada tahap awal.




