EtIndonesia. Pada 14 Desember, utusan khusus Amerika Serikat dan Ukraina mengadakan pertemuan tertutup di Berlin, ibu kota Jerman, sebagai persiapan menuju pertemuan puncak yang dijadwalkan pada Senin (15/12/2025). Menjelang pertemuan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa Ukraina bersedia melepaskan upayanya untuk bergabung dengan NATO, dengan syarat negara-negara Barat memberikan jaminan keamanan, demi mengakhiri perang.
Zelenskyy menegaskan bahwa keinginan awal Ukraina adalah menjadi anggota NATO, namun sebagian mitra Amerika dan Eropa tidak mendukung langkah tersebut. Kini, ia mengusulkan agar jaminan keamanan dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa, serta negara lain seperti Kanada dan Jepang dapat menggantikan keanggotaan NATO, sebagai solusi kompromi untuk mencegah Rusia kembali melakukan agresi.
Pernyataan terbaru Zelenskyy ini menandai perubahan besar dalam sikap Ukraina, karena upaya mencegah Ukraina bergabung dengan NATO juga merupakan salah satu alasan yang digunakan Rusia untuk melancarkan perang.
Meski demikian, Ukraina hingga kini tetap bersikeras menolak untuk menyerahkan wilayahnya.
Pada 14 Desembe, utusan khusus Amerika Serikat Steve Witkoff bersama menantu Presiden Trump, Jared Kushner, mengadakan pertemuan tertutup dengan perwakilan Ukraina dan Eropa.
Sementara itu, Kanselir Jerman Merz dijadwalkan akan memimpin pertemuan puncak antara Zelenskyy dan para pemimpin Eropa di Berlin pada Senin (15/12).
Di saat yang sama, Rusia masih terus melancarkan serangan besar-besaran menggunakan rudal dan pesawat nirawak terhadap Ukraina. (Hui)
Laporan gabungan oleh reporter New Tang Dynasty Television, Xu Zhe dan Chi Xiao.



