JAKARTA, KOMPAS.TV – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PKB, Syamsu Rizal menekankan, tidak boleh lagi ada tenaga kerja asing tanpa kualifikasi dan kompetensi jelas yang bekerja di Indonesia.
Ia menyampaikan pendapat itu dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (17/12/2025).
Ia membahas tentang insiden penyerangan belasan warga negara asing asal Tiongkok terhadap warga sipil dan personel TNI di Ketapang, Kalimantan Barat.
Menurutnya, insiden dugaan penyerangan tersebut menjadi perbincangan hangat di publik dan di beberapa grup WhatsApp.
Baca Juga: Mulai Pekan Depan, Puasa Rajab 2026 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Anjurannya
“Ini yang mengemuka, sekarang ini kita seperti dijajah sama mereka. Aneh saja kalau negara kita ini, ada simbol-simbol negara “diganggu” oleh orang yang seharusnya tidak berhak,” tuturnya.
Ia menambahkan, yang mengemuka di ruang publik adalah mereka bisa menerbangkan drone tanpa izin, tanpa sepengetahuan pihak perusahaan.
“Itu salah satu simbol bahwa masyarakat tidak suka. Bangsa Indonesia merasa terganggu, bukan hanya karena alat keamanan negara yang diganggu, tetapi lebih dari itu adalah bangsa Indonesia tidak mau diintervensi,” tambahnya.
“Ini seperti menjadi pembenaran bagi beberapa kekhawatiran sebelumnya, seperti persoalan di IMIP, di Weda. Kemudian persoalan-persoalan di daerah pertambangan termasuk di Morowali juga, di Morowali Utara, kemudian di Morosi, di Kendari, dan di beberapa daerah yang menggunakan tenaga kerja asing,” bebernya.
Mantan Wakil Wali Kota Makassar ini menambahkan, Komisi I DPR RI meminta kepada sejumlah instansi berwenang untuk memperketat masuknya tenaga kerja asing.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV
- penyerangan wna tiongkok
- wna cina serang tni
- pengeroyokan
- penyerangan
- syamsu rizal




