JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat 1.053 orang. Sementara jumlah korban hilang yang terdata menjadi 200 jiwa.
Pemerintah akan mengirimkan tenaga medis ke wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Pengiriman ini mencakup dokter koas, dokter internship, hingga dokter spesialis yang siap membantu pelayanan kesehatan di lapangan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, beberapa wilayah seperti Aceh Tamiang mengalami penumpukan tenaga medis, sementara daerah lain masih kekurangan dokter.
“Kami sudah memetakan kebutuhan secara rinci,”ujar Budi saat menghadiri International Symposium on Early Childhood Education and Development (ECED) 2025 di Jakarta, Rabu (17/12/2025).
“Ada daerah-daerah yang masih terisolasi seperti Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang justru membutuhkan tenaga medis lebih banyak,” lanjutnya.
Budi mengatakan, sebanyak 600 dokter akan dikirim mulai pekan depan pada batch pertama. Langkah ini dilakukan untuk membantu dokter lokal yang telah kelelahan, bahkan sebagian terdampak langsung karena kehilangan tempat tinggal.
Selain itu, pengiriman dokter akan dilakukan dengan sistem rotasi setiap dua minggu. Dalam setiap periode rotasi, Kemenkes memperkirakan kebutuhan sekitar 600 hingga 800 dokter agar pelayanan kesehatan tetap optimal dan para tenaga medis tidak kelelahan.
“Kita akan putar secara berkala supaya mereka tetap kuat dan pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan,” pungkasnya.
Original Article



