jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi meresmikan Prasasti Pancasila di Menara 165, Jakarta Selatan, Selasa (16/12).
Peresmian ini menjadi simbol penguatan komitmen internalisasi nilai-nilai Pancasila di ruang publik sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Sepanjang 2025, BPIP Berikan Apresiasi Kepada 353 Ikon Prestasi Pancasila
Dalam sambutannya, Prof. Yudian menegaskan bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Nasional Republik Indonesia harus terus dijaga, dihayati, dan diamalkan dalam berbagai dimensi kehidupan, termasuk di lingkungan kerja, pendidikan, dan ruang sosial masyarakat.
Prosesi peresmian berlangsung khidmat. Prof. Yudian Wahyudi bersama Founder ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian secara simbolis membuka tirai Merah Putih yang menutupi prasasti tersebut.
BACA JUGA: Jazuli: RUU BPIP Momentum Revitalisasi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa di Tengah Turbulensi Dunia
“Atas berkat rahmat Allah SWT yang Maha Kuasa, saya meresmikan Pancasila di Gedung Menara 165 Jakarta,” ujar Prof. Yudian.
Di balik prasasti tersebut terpahat lima sila Pancasila, mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Kemhan dan ESQ Jajaki Kolaborasi Pengelolaan SDM Lewat AI Talent DNA
Prasasti ini menjadi pengingat visual akan nilai-nilai luhur bangsa yang harus terus hidup dan relevan di tengah dinamika zaman.
Prasasti Pancasila merupakan bagian dari Menara 165 sejak gedung ini didirikan oleh PT Grha Satu Enam Lima Tbk pada 1 Juni 2005.
Keberadaannya mencerminkan komitmen pendiri gedung untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan pembangunan karakter dan etos kebangsaan, seiring peran Menara 165 sebagai ruang aktivitas publik dan korporasi.
Pada hari yang sama, Prof. Yudian juga membuka Training Internalisasi BerAKHLAK dan Employer Branding bagi ASN BPIP yang diselenggarakan ACT Consulting International–ESQ.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat nilai dasar ASN yang berorientasi pelayanan, berintegritas, dan berlandaskan Pancasila, sebagai upaya membangun aparatur negara yang profesional sekaligus berkarakter kebangsaan. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh



