Harga bitcoin bergerak terbatas dalam perdagangan di Rabu (17/12). Laporan Amerika Serikat (AS) terkait dengan data tenaga kerja gagal memberikan optimisme terhadap investor kripto.
Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin sebelumnya diperdagangkan dalam kisaran US$87.000 - US$88.000. Ia juga sempat naik tinggi sebelum akhir mendekati level teknikal utama di US$86.000.
Baca Juga: ETF Bitcoin dan Ether Spot Ditinggalkan Investor Gegara Jatuhnya Harga BTC
Minimnya respons bullish kuat terhadap rilis terbaru soal tingkat pengangguran dinilai mencerminkan kelelahan pasar, khususnya dari Amerika Serikat.
BRN Head of Researc, Timothy Misir mengatakan bahwa investor tampak kurang merespons katalis makroekonomi, meskipun data tersebut biasanya menjadi pemicu pergerakan aset berisiko.
“Selama data makro tidak secara signifikan mengubah ekspektasi suku bunga atau kondisi likuiditas, pergerakan harga kemungkinan tetap terbatas dalam rentang tertentu dan bersifat reaktif, bukan directional," katanya
Dari sisi positioning, data pasar opsi menunjukkan ekspektasi pergerakan bitcoin dalam rentang lebar antara US$85.000 - US$100.000. Range tersebut mencerminkan ketidakpastian arah jangka pendek.
Baca Juga: Adopsi Kripto Makin Meningkat, Pengguna BingX Tembus 40 Juta pada 2025
Meski demikian, secara keseluruhan sejumlah aset digital mencatatkan penguatan terbatas, meski sentimen keseluruhan masih cenderung berhati-hati.
