PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) makanan untuk mengantisipsi peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2025-2026. Sidak mendapati sejumlah makanan mengandung bahan berbahaya atau formalin.
Sidak makanan ini dilakukan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, bersama Satgas Pangan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal, di Pasar Pagi Kota Tegal dan sebuah mall, pada Rabu (17/12).
Hasil pantauan di Pasar Pagi Kota Tegal, sejumlah kebutuhan pangan ada yang naik, stabil dan turun seperti beras, cabai dan sayur mayur, yang cenderung stabil. Sedangkan kenaikan harga terjadi pada komoditas daging ayam dan daging sapi.
Daging ayam naik Rp43 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp39 ribu per kilogram dan daging sapi menjadi Rp140 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp130 ribu per kilogram.
Selain memantau harga kebutuhan pangan, petugas dari Dinkes Kota Tegal, juga mengambil beberapa sampel makanan dari pedagang untuk diperiksa dan uji laboratorium di tempat. Terhadap beberapa sampel makanan seperti cumi, ikan teri, terasi dan kikil atau dengkil.
“Dari empat sampel makanan tersebut dua jenis makanan seperti ikan teri dan cumi positif mengandung zat berbahaya atau formalin,” ujar Kepala Sub Bagian (Kasubag) Labaoratorium Dinkes Kota Tegal, Kartikasari.
Dari pasar Pagi Kota Tegal, sidak makanan kemudian dilanjutkan ke pusat perbelanjaan modern atau mall, yakni di Rital Mall di Jalan. Kolonel Sugiono, Kota Tegal.
Wali kota Tegal, Dedy Yon, mengimbau masyarakat yang hendak membeli kebutuhan pokok agar hati-hati dalam memilih. “Jangan sampai makanan yang sudah kadaluarsa dibeli, tanpa memeriksanya terlebih dahulu,” ujar Dedy Yon.
Dedy Yon juga mengingatkan agar dalam belanja diutamakan memilih makanan yang dibutuhkan saja. “Tidak apa-apa dibeli tanpa meningat yang dibeli itu memang dibutuhkan atau tidak,” imbau Dedy Yon. (E-2)
