jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jakarta Hikmat Kurnia mengatakan tingkat literasi masyarakat ibu kota tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia.
Namun, capaian tersebut harus terus digelorakan agar kualitas masyarakat ikut meningkat.
BACA JUGA: IKAPI: Indonesia Butuh Pemimpin Ahli Strategi, Bukan Pencitraan
Menurut dia, tingginya literasi di Jakarta merupakan hal yang wajar karena ditopang akses bacaan yang sangat memadai.
Hal itu dia katakan seusai acara Jakarta Literaria: Festival Literasi Jakarta 2025 yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta.
BACA JUGA: IKAPI Akui Ada Penerbit Nakal Kongkalikong dengan Sekolah
“Berdasarkan penelitian Dinas Perpustakaan dan Arsip bersama Universitas Indonesia, tingkat literasi Jakarta memang paling tinggi dibanding daerah lain. Ini wajar karena akses masyarakat Jakarta terhadap buku sangat mudah,” ujar Hikmat.
Dia menyebutkan Jakarta memiliki banyak fasilitas literasi, mulai dari Perpustakaan Nasional, Perpustakaan H.B. Jassin, Perpustakaan DKI Jakarta, hingga perpustakaan di setiap kota administratif.
BACA JUGA: IKAPI Anggap RUU Perbukuan Abaikan Nasib Penulis
Selain itu, taman baca juga menjadi alternatif bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan daya beli.
“Dari sisi akses, Jakarta sebenarnya tidak ada masalah. Mau beli buku atau tidak, masyarakat tetap bisa membaca karena fasilitasnya tersedia,” jelasnya.
Meski demikian, Hikmat menegaskan berbagai kegiatan literasi tetap penting untuk menjaga dan meningkatkan minat baca masyarakat.
Salah satunya melalui program dan event seperti Jakarta Literaria.
“Walaupun literasinya sudah tinggi, tetap harus digairahkan. Literasi itu bertujuan memperbaiki kualitas diri. Masyarakat yang literer akan lebih mudah memahami fenomena-fenomena yang terjadi di sekitarnya,” kata dia.
Hikmat menuturkan literasi menjadi kunci agar masyarakat tidak sekadar menjadi pengikut arus, terutama di era media sosial yang dipengaruhi algoritma.
“Dengan literasi, orang bisa paham kenapa fenomena itu terjadi. Kita tidak hanya ikut-ikutan, tapi bisa menjadi aktor yang sadar dan kritis,” tuturnya.
Adapun, Jakarta Literaria diselenggarakan pada 15 dan 16 Desember 2025 di Pos Bloc, Jakarta Pusat.
Koleksi buku terdiri dari berbagai macam genre mulai dari novel, buku fiksi/non fiksi, buku anak, hingga pengembangan diri (self improvement).
Berbagai diskusi juga digelar dengan menghadirkan seniman dan penulis buku mulai dari Reda Gaudiamo hingga Sha Ine Febriyanti. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IKAPI Akan Gelar Pameran Buku Terbesar
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi


