BI Kirim Pasokan Uang Tunai Tambahan ke Wilayah Terdampak Bencana Sumatera

idxchannel.com
2 jam lalu
Cover Berita

BI memastikan ketersediaan dan distribusi uang rupiah di wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera tetap terjaga.

BI memastikan ketersediaan dan distribusi uang rupiah di wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera tetap terjaga. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memastikan ketersediaan dan distribusi uang rupiah di wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera tetap terjaga. Melalui koordinasi lintas instansi, bank sentral melakukan pengiriman pasokan uang tambahan guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah terdampak.

Deputi Gubernur BI, Ricky Perdana Gozali mengatakan, distribusi uang dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jalur logistik yang tersedia, bekerja sama dengan aparat keamanan dan pemerintah daerah.

Baca Juga:
BI Ungkap Dampak Bencana Sumatera ke Ekonomi, Pangkas PDB hingga Inflasi Meningkat

“Kami sudah melakukan penambahan pengiriman uang Rupiah tambahan ke wilayah bencana melalui berbagai moda transportasi alternatif yang kita sudah lakukan,” ujar Ricky dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (17/12/2025).

Ricky menambahkan, BI mengandalkan jaringan 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) di seluruh Indonesia untuk memastikan sirkulasi uang tunai tetap berjalan. Fokus utama saat ini adalah wilayah Sumatera bagian utara dan barat yang sedang dilanda musibah.

Baca Juga:
Pemerintah Kebut Pemulihan di Sejumlah Wilayah Terdampak Bencana Sumatera

Kantor perwakilan yang bergerak aktif dalam pemenuhan kebutuhan ini antara lain BI Sibolga dan Lhokseumawe (Banda Aceh), BI Pematangsiantar (Sumatera Utara), serta BI Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang.

“Kami berusaha memastikan bahwa penyediaan uang Rupiah ini tetap kami penuhi sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Ricky.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman memaparkan hasil asesmen sementara mengenai dampak bencana terhadap makroekonomi. Berdasarkan perhitungan hilangnya aktivitas ekonomi selama 32 hari di Aceh, Sumut, dan Sumbar, bencana ini diprediksi akan sedikit mengoreksi pertumbuhan ekonomi tahunan.

“Dampaknya itu kepada perekonomian memang agak negatif. Tetapi karena tadi masih perhitungan sementara, dalam PDB setahun ini perkiraannya baru minus 0,017 persen,” kata Aida.

Aida menekankan  perhitungan ini masih bersifat sementara dan sangat kompleks karena harus mempertimbangkan dampak sosial serta hilangnya nilai aset. Terkait inflasi, BI masih menunggu data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memberikan proyeksi yang lebih akurat di ketiga provinsi tersebut.

Secara keseluruhan, Bank Indonesia masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 2025 pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen, dengan inflasi yang terjaga dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen.

>

(Rahmat Fiansyah)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
• 13 jam lalusuara.com
thumb
Mulai Januari 2026, Registrasi SIM Card Gunakan Face Recognition
• 10 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Pemerintah Beri Remisi Napi Terdampak Bencana Sumatra: Jangan Dicari, Biarkan Dulu Bantu Keluarga
• 14 jam laluliputan6.com
thumb
3 Makanan untuk Menambah Asupan Magnesium, Perlu Dicoba
• 10 jam lalugenpi.co
thumb
Pemerintah Siap Bangun 2.603 Rumah di Tiga Provinsi Terdampak Bencana Sumatra
• 5 jam lalusuarasurabaya.net
Berhasil disimpan.