Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani menegaskan pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi akan memprioritaskan jemaah haji dan umrah asal Indonesia, namun terbuka untuk digunakan oleh warga negara asing (WNA).
Menurutnya, Kampung Haji pada prinsipnya tidak bersifat eksklusif untuk satu negara saja. Namun, skema pengelolaannya akan mengutamakan kebutuhan WNI.
"Bukan hanya jemaah Indonesia yang berada di situ. Kita terbuka, tapi tentunya kita prioritaskan untuk jemaah dari Indonesia," kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
- Rania
Rosan menjelaskan saat ini penggunaan kawasan tersebut difokuskan untuk jemaah Indonesia. Namun ke depan, apabila kapasitas masih tersedia dan kebutuhan jemaah nasional terpenuhi, maka fasilitas Kampung Haji dapat dimanfaatkan oleh jemaah dari negara lain.
Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberikan pengalaman dan layanan terbaik bagi jemaah Indonesia. Namun di saat yang sama, tidak menutup potensi kerja sama dan pemanfaatan optimal pada fasilitas yang tersedia.
"Karena kita juga ingin memberikan bukan hanya pengalaman, tapi juga penawaran yang terbaik," jelasnya.
Pengembangan Kampung Haji juga didukung oleh rencana pembangunan infrastruktur penunjang di sekitar lokasi, termasuk akses jalan dan elevator yang saat ini masih dalam perencanaan.
Rosan menilai, pembangunan Kampung Haji sejalan dengan masifnya proyek pengembangan yang tengah dilakukan pemerintah Arab Saudi.
"Memang Arab Saudi ini kebetulan sedang melakukan pembangunan cukup besar di Arab Saudi, di Mekah. Kita lihat dari perluasan Masjidil Haram, kemudian sehingga terbentuk daerah-daerah baru," imbuh Rosan.



