Jakarta, ERANASIONAL COM — Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan nilai investasi awal pemerintah untuk pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Arab Saudi, mencapai lebih dari 500 juta dolar AS atau setara dengan Rp8,33 triliun.
Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan usai melaporkan perkembangan pembangunan Kampung Haji Indonesia kepada Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/2/2025).
“Dana investasi awal tersebut digunakan untuk akuisisi hotel sekaligus pembelian lahan. Nilai pembeliannya total itu adalah 500 juta dolar lebih sedikit,” katanya saat ditanya mengenai progres terkini pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.
Menteri Rosan mengatakan bahwa hotel yang telah diakuisisi pemerintah Indonesia terdiri atas tiga menara dengan ketinggian masing-masing 28 lantai yang berlokasi di kawasan Tahrir. Adapun luas lahan hotel tersebut sekitar 4.620 meter persegi.
Selain akuisisi hotel, Menteri Rosan menambahkan bahwa pemerintah juga telah membeli lahan dengan luas sekitar 4,4 hektare di kawasan yang sama.
“Dengan pembelian tersebut, total luas area Kampung Haji Indonesia yang saat ini telah dikuasai mencapai kurang lebih 5 hektare. Lahan tersebut selanjutnya direncanakan menjadi lokasi pengembangan tahap berikutnya, yang mencakup pembangunan 13 tower tambahan serta satu pusat perbelanjaan guna memenuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah asal Indonesia,” Menteri Rosan
Untuk tahap pengembangan lanjutan, Menteri Rosan menyebutkan bahwa estimasi kebutuhan investasi masih bersifat sementara, yakni berada pada kisaran 700 hingga 800 juta dolar AS.
Sementara itu, dikatakan Menteri Rosan, nilai penawaran atau bidding untuk pembelian lahan secara keseluruhan berada di rentang sekitar 750 juta dolar AS.
“Paling nggak, ini adalah awal yang sangat baik. Inilah mandat yang diberikan kepada kami, sudah mulai kami laksanakan,” ujar Menteri Rosan.
Ia menambahkan bahwa pembangunan fisik di atas lahan yang telah diakuisisi tersebut ditargetkan dapat mulai dikerjakan pada kuartal IV tahun depan.
Terkait sumber pendanaan, Menteri Rosan menjelaskan bahwa pada tahap awal, termasuk proses pengambilalihan aset, seluruh pembiayaan dilakukan oleh Danantara.
Ke depan, Danantara juga membuka peluang kerja sama pendanaan dengan Kementerian Haji dan Umrah yang dinilai memiliki sumber pendanaan tersendiri.
Menurut Menteri Rosan, keseluruhan proyek pengembangan Kampung Haji Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas bagi jamaah haji dan umrah Indonesia agar menjadi lebih layak dan nyaman.
“Pada intinya, bagaimana kita meningkatkan pelayanan kepada jamaah kita menjadi lebih baik dan lebih nyaman,” tandas Menteri Rosan.



