Penulis: Fityan
TVRINews – Padang, Sumatra Barat
Presiden RI meninjau langsung percepatan pembangunan infrastruktur dan memastikan distribusi bantuan bagi korban terdampak di Sumatera Barat
Presiden RI Prabowo Subianto secara berkesinambungan terus mengawal proses penanganan pascabencana di wilayah Sumatera.
Langkah ini dilakukan melalui kombinasi peninjauan lapangan secara langsung serta penyelenggaraan rapat terbatas (ratas) guna memastikan pemulihan berjalan efektif.
(Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas terkait penanganan kebencanaan di Markas Komando Daerah Militer (Makodam), Sumatra Barat, Rabu, 17 Desember 2025. (Foto: Instagram @Sekretariat.kabinet)
Pada hari ini, Kamis 18 Desember 2025, Kepala Negara dijadwalkan menyambangi tiga wilayah terdampak di Sumatera Barat, yakni Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar.
Fokus utama kunjungan ini adalah memantau titik pembangunan hunian sementara (huntara), posko pengungsian, serta akselerasi perbaikan infrastruktur vital seperti jembatan.
Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian agenda kerja Presiden di Sumatera Barat sejak Rabu 17 Desember 2025.
Setibanya di Padang kemarin, Presiden segera memimpin rapat terbatas di Markas Kodam Sumatera Barat bersama jajaran menteri kabinet, termasuk Mensesneg Prasetyo Hadi dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, guna memperoleh laporan terkini terkait progres di lapangan.
Kehadiran Konsisten di Titik Krisis Dalam kurun waktu tiga minggu terakhir, Presiden Prabowo tercatat telah melakukan tujuh kali kunjungan ke zona bencana: tiga kali ke Aceh, serta masing-masing dua kali ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Sejak awal Desember, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan perbaikan rumah warga dan aksesibilitas wilayah.
"Insya Allah seluruh rumah yang rusak akan kita bantu perbaiki. Fokus kita saat ini adalah memastikan konektivitas jembatan kembali pulih dan akses bantuan melalui udara tetap terjaga untuk wilayah yang masih sulit dijangkau melalui jalur darat," ujar Presiden saat meninjau lokasi bencana beberapa waktu lalu.
Di sektor pendidikan, Presiden juga menginstruksikan percepatan rehabilitasi gedung sekolah. Ia menekankan bahwa pemerintah pusat tengah melakukan penghematan anggaran yang signifikan agar dana bantuan dapat mengalir lebih optimal ke masyarakat di tingkat paling bawah.
Relaksasi Ekonomi bagi Petani
Selain infrastruktur fisik, perhatian Presiden tertuju pada ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Presiden Prabowo menjamin rehabilitasi lahan pertanian yang rusak akibat banjir dan memberikan kepastian ketersediaan cadangan pangan nasional.
Secara khusus, Presiden menginstruksikan kebijakan penghapusan atau relaksasi utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani yang terdampak, mengingat situasi ini masuk dalam kategori keadaan memaksa (force majeure).
Integritas dan Pengawasan Anggaran
Di sela-sela kunjungannya ke beberapa wilayah terdampak bencana Aceh dan Sumatra barat serta Sumatra Utara, Presiden sempat menunjukkan sisi humanis dari memberikan semangat kepada para warga terdampak hingga pelukan hangat untuk anak anak di Lokasi pengungsian.
Bahkan pada kunjungannya Presiden Prabowo tak segen meninjau langsung dapur Umum para korban terdampak untuk memastikan kelayakan gizi bagi para warga.
Di sisi lain, Presiden juga mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh instansi pemerintahan dan penegak hukum terkait penggunaan anggaran bencana.
"Tidak boleh ada penyelewengan. Jangan ada pihak yang mencoba mencari keuntungan pribadi di atas penderitaan rakyat," tegas Presiden Prabowo dalam arahannya.
Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, Presiden mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap kelestarian alam di tengah perubahan iklim global yang semakin ekstrem. Ia menyatakan akan terus memonitor perkembangan situasi secara berkala dengan memindahkan koordinasi pengambilan keputusan langsung ke daerah-daerah terdampak.
Editor: Redaksi TVRINews



