TikTok Hapus 25 Juta Konten Melanggar Sepanjang 2025, Fokus Perkuat Keamanan Digital bagi Remaja

pantau.com
8 jam lalu
Cover Berita

Pantau - TikTok menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat keamanan platform sepanjang tahun 2025 guna menciptakan ruang digital yang aman, positif, dan bertanggung jawab, khususnya bagi pengguna remaja.

Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menjelaskan bahwa berbagai inisiatif strategis telah dijalankan untuk mengamankan ekosistem TikTok secara menyeluruh.

Fokus pada Perlindungan Remaja dan Edukasi Publik

TikTok mengedepankan empat pendekatan utama dalam menjaga keamanan pengguna: penguatan kebijakan, pembaruan fitur keamanan, perluasan edukasi publik, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

"Keamanan pengguna selalu menjadi prioritas kami. Keamanan digital tidak hanya sekadar menghapus konten berbahaya, tetapi juga memastikan seluruh pengguna, termasuk remaja, dapat berkreasi, terhubung, dan mengekspresikan diri dalam ruang digital yang aman dan positif," ujar Hilmi.

TikTok memperkuat perlindungan melalui penegakan kebijakan, sistem moderasi berlapis, literasi digital, serta kolaborasi aktif dengan pemerintah dan lembaga terkait.

Edukasi keamanan digital bagi pengguna muda menjadi salah satu prioritas, diiringi peningkatan kewaspadaan publik serta penindakan terhadap konten berisiko tinggi.

Hapus Jutaan Konten dan Iklan Penipuan

Sepanjang semester pertama 2025, TikTok menghapus lebih dari 25 juta konten yang dinilai melanggar Panduan Komunitas.

Dari jumlah tersebut, sekitar 232 ribu konten terkait penipuan berhasil ditindak, di mana 94 persen di antaranya dihapus secara proaktif sebelum ada laporan dari pengguna.

TikTok juga menghapus lebih dari 424 ribu konten terkait perjudian, dengan lebih dari 99 persen konten tersebut ditindak sebelum dilaporkan.

Selain itu, sebanyak 1,6 juta komentar yang mempromosikan perjudian juga telah dihapus.

Upaya lain mencakup penolakan terhadap lebih dari 180 ribu iklan berbayar yang terindikasi mengandung unsur penipuan.

Di sisi e-commerce, Tokopedia dan TikTok Shop menolak sekitar 250.000 pendaftaran akun penjual yang tidak memenuhi standar kepatuhan pada periode Januari hingga Juni 2025.

Lebih dari 787.000 laporan pengguna juga ditinjau untuk dugaan pelanggaran pada konten video pendek dan sesi LIVE.

Kolaborasi Pemerintah dan Apresiasi atas Transparansi

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Mediodecci Lustarini, menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah konkret yang telah dilakukan TikTok.

"Kami mengapresiasi upaya TikTok dalam menghadirkan edukasi, perlindungan, dan transparansi kepada publik. Kolaborasi lintas pihak sangat penting untuk menjaga ruang digital tetap aman dan positif," ungkapnya.

Pendekatan kolaboratif ini dinilai sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menjaga ruang digital Indonesia yang sehat dan inklusif bagi seluruh kalangan, khususnya generasi muda.


 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Rusia Luncurkan Serangan Drone ke Kota Industri Ukraina, 32 Orang Terluka
• 9 jam laludetik.com
thumb
Pramono Pastikan Upah Minimum Jakarta 2026 Diumumkan Lebih Awal
• 16 jam laluviva.co.id
thumb
BRI Super League: Milomir Seslija Berharap Pemain Persis Bersedia Dikoreksi dan Wajib Berubah
• 2 jam lalubola.com
thumb
BI Ungkap Dampak Bencana Sumatera ke Ekonomi, Pangkas PDB hingga Inflasi Meningkat
• 22 jam laluidxchannel.com
thumb
Tancap Gas, MG Mau Bawa 4 Mobil Baru Tahun Depan
• 50 menit lalumedcom.id
Berhasil disimpan.