Hi!Pontianak - PT Angkasa Pura Indonesia melalui Kantor Cabang Bandara Supadio Pontianak telah mengaktifkan Posko Terpadu Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 lebih awal dibandingkan posko nasional. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk mitigasi terhadap situasi dan kondisi terkini, termasuk faktor cuaca serta potensi peningkatan pergerakan penumpang.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Supadio berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan ketersediaan informasi cuaca yang akurat bagi seluruh pengguna jasa bandara guna memberikan informasi cuaca kepada para pengguna jasa, baik penumpang maupun maskapai.
Selain BMKG, Bandara Internasional Supadio Pontianak juga bekerja sama dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan, KKP, TNI, Polri, Dinas Perhubungan, serta unsur maskapai penerbangan. Koordinasi juga dilakukan untuk memantau pergerakan penumpang selama periode libur akhir tahun.
Airport Quality & SMS Department Head Bandara Supadio, Idham Rahadian, mengatakan kesiapan dilakukan melalui pengecekan fasilitas keselamatan dan keamanan, kesiapan alat operasional, serta pengaturan jam operasional bandara.
“Jam operasional bandara dari pukul 06.00 sampai 20.00 WIB. Namun, jika terjadi keterlambatan penerbangan dari bandara lain menuju Pontianak, kami siap melakukan penyesuaian jam operasional," kata Idham.
Branch Communication & CSR Department Head Bandara Supadio, M. Joko Wahyudi, menyampaikan bahwa posko juga dilengkapi fasilitas pendukung bagi petugas, seperti air minum dan konsumsi, begitu pula dengan layanan kesehatan.
“Kami menyiapkan ambulans dari Balai Kekarantinaan Kesehatan serta layanan poliklinik di dalam terminal untuk penumpang yang membutuhkan penanganan medis,” ujar Joko.
Selama periode Posko Angkutan Udara Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 untuk 21 hari ke depan, diperkirakan akan terjadi kenaikan di mana pergerakan penumpang diprediksi naik sebesar 14.52% atau sebanyak 152.875 penumpang. Pergerakan pesawat diprediksi meningkat sebanyak 2.23% atau sebanyak 1.086 pesawat dan pergerakan kargo diprediksi meningkat sebesar 15.04% atau sebesar 2.112 ton, dibandingkan dengan tahun lalu.
Prediksi puncak tertinggi pergerakan penumpang di Bandar Udara Internasional Supadio diprediksi terjadi pada H-4 atau pada hari Sabtu 21 Desember 2025, dengan perkiraan sebagai berikut:
Jumlah pergerakan pesawat: 73 movement atau naik 7.35% dari tahun 2024
Jumlah pergerakan penumpang: 10.727 penumpang atau naik 16.5% dari tahun 2024 yang lalu
Jumlah pergerakan kargo: 170 ton atau naik 49.3% dari tahun 2024
Kemudian, prediksi puncak tertinggi arus balik setelah tahun baru akan terjadi pada H+2 atau pada hari Sabtu, 03 Januari 2026, dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah pergerakan pesawat: 68 movement atau naik 4.62% dari tahun 2024
Jumlah pergerakan penumpang: 8.667 penumpang atau naik 1.27% dari tahun 2024
Jumlah pergerakan kargo: 104 ton, atau naik 19.3% dari tahun 2024
Sejalan dengan kebijakan pemerintah, Direksi PT Angkasa Pura Indonesia memberikan insentif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) berupa potongan tarif atau diskon tiket pesawat sebesar 14 persen. Pemerintah juga memberikan insentif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) sebesar 50 persen.
Kebijakan tersebut mendorong minat masyarakat untuk menggunakan transportasi udara pada momen Nataru kali ini.
