Beauty, apa kamu termasuk salah satu orang yang mengalami nyeri hebat saat menstruasi? Dijelaskan oleh dr. Hardi Susanto, Sp.OG Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Eka Hospital PIK,"nyeri hebat, pendarahan banyak, mual dan muntah bisa jadi pertanda endometriosis".
Endometriosis merupakan pertumbuhan abnormal dari selaput dalam rahim (Endometrium), tumbuh di luar rahim, di organ-organ seperti ovarium, usus, kandung kemih, rongga perut, dan lain-lain. Bahkan ada yang bisa menjalar lebih jauh ke umbilikus, paru-paru, sampai ke otak.
"Tiap kali hormon endometrium turun, bisa menekan jaringan otak yang membuat pasien cedera. Gejala pada otak ditandai dengan pusing dan mimisan. Kalau darah nggak keluar bisa membuat pasien nggak bisa jalan, pingsan dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Tapi kasusnya masih sedikit dan itu sudah stadium 4," jelas dr. Hardi saat sesi tanya jawab bersama media.
Endometriosis adalah penyakit wanita yang berhubungan dengan haid dan bergantung pada hormon estrogen, yaitu hormon alami yang diproduksi oleh tubuh wanita sendiri pada usia subur. Gejala dan nyeri haid pada endometriosis hilang timbul dan menurun atau hilang sama sekali ketika penderita sudah menopause.
Gejala dan Dampak Endometriosis
Gejala endometriosis beragam, gejala utama yang sering dialami adalah nyeri yang dahsyat pada saat haid, terutama di daerah panggul (dismenore). Selain itu, penderita juga bisa mengalami nyeri saat BAB/BAK dan nyeri saat berhubungan badan.
Gejala lain termasuk perdarahan haid yang banyak , siklus haid yang pendek , perut kembung, kadang mual dan muntah serta rasa lelah. Semua gejala ini dapat menyebabkan aktifitas sehari-hari terganggu dan menurunnya kualitas hidup.
"Salah satu komplikasi terbesar dari endometriosis adalah ketidaksuburan/sulit hamil (Infertilitas). Kadang baru mengetahui saat mereka ingin hamil dan mengunjungi dokter spesialis obgyn," lanjut dr. Hardi.
Penyebab dan Risiko
Tak ada penyebab pasti dari endometriosis, tapi beberapa ahli mengemukakan teoriteori, antara lain Teori Reflux atau Retrograde Menstruation. Di mana darah haid mengalir balik dan tumpah melalui Tuba Falopii ke dalam rongga perut. Ada juga teori sistem kekebalan tubuh yang memungkinkan jaringan endometrium bisa tumbuh di tempat selain rahim.
Selain itu, faktor genetik keluarga juga berperan. "Ada juga kaitannya endometriosis dengan menstruasi pertama (menarche) yang terjadi lebih dini , terlambat memiliki anak , siklus menstruasi pendek dan perdarahan haid yang banyak , dan kelainan pada organ reproduksi, seperti vagina, leher rahim atau rahim yang tidak normal," jelas dr. Hardi.
Gangguan Kesuburan (Infertilitas)
Endometriosis dapat menyebabkan komplikasi berupa gangguan kesuburan (Inferilitas). Hal ini terjadi akibat kelainan anatomi dan infeksi kronis yang menyebabkan timbulnya Kista Coklat dan Perlekatan karena endometriosis yang mengurangi peluang terjadinya kehamilan alami.
"Perlekatan pada ovarium dan/atau saluran tuba dapat
menghambat terjadinya pertemuan antara sel
telur dengan sperma suami," lanjut dr. Hardi.
Namun, Beauty tak perlu khawatir, biasanya dokter akan
membuat diagnosis endometriosis dengan melakukan anamnesa, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai gejala dan riwayat medis. Selanjutnya, dokter melakukan pemeriksaan fisik.
Untuk memastikan diagnosis, dilakukan pencitraan medis dengan USG/USG Transvaginal, MRI, atau bila diperlukan, Laparoskopi diagnostik, serta tes laboratorium. Pilihan perawatan untuk endometriosis dapat berupa medis atau bedah.
1. Perawatan Medis Pengobatan medis biasanya bersifat jangka panjang dan bisa melalui obat-obatan, mulai dari Non-steroid Anti-Inflamatory Drugs/Painkiller (NSAID) hingga obat-obatan hormonal. Obat hormonal yang diberikan biasanya Progestin/derivat Progesteron (dalam bentuk obat minum seperti Dienogest atau Norethisterone, suntikan, atau bahkan IUD yang mengandung Progestin) , Obat Androgenik (Testosterone) , Pil KB , atau Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) Agonist.
2. Perawatan dengan Bedah Pengobatan melalui bedah bisa dilakukan dengan Laparoscopic Surgery atau operasi terbuka (Open Surgery). Kadang kala, perlu dilakukan pengangkatan rahim (Hysterectomy). Penting bagi penyakit ini untuk dapat dideteksi sedini mungkin. Endometriosis adalah penyakit yang bergantung pada hormon Estrogen dan baru dapat betul-betul tuntas bila penderita sudah menopause.
Jadi, bagi Beauty yang mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, seperti nyeri haid yang dahsyat, nyeri
panggul kronis, atau sulit hamil, sangat disarankan untuk segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan (OBGYN). Dokter akan dapat melakukan evaluasi dan memberikan diagnosis serta penanganan yang paling sesuai dengan kondisi Beauty.




