Presiden Prabowo Kunjungi Lembah Anai, Perbaikan Permanen Ditargetkan Tuntas Juli 2026

kompas.id
22 jam lalu
Cover Berita

TANAH DATAR, KOMPAS - Presiden Prabowo Subianto mengunjungi jalur Lembah Anai yang tengah diperbaiki usai terputus akibat banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (18/12/2025). Jalan Nasional Padang-Bukittinggi itu dibuka terbatas dan proses perbaikan permanen ditargetkan tuntas pada Juli 2026.

Presiden Prabowo tiba di jalur Lembah Anai, Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kamis pukul 11.21 WIB, dengan mobil Maung MV3 Garuda Limousine. Sebelumnya, Presiden datang ke lokasi menggunakan helikopter.

Kedatangan Presiden didampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal Suharyanto.

Selain itu, hadir juga Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertahanan Syafri Syamsuddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Selain itu, Presiden Prabowo didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi dan wakilnya Vasko Ruseimy, anggota DPR Andre Rosiade, dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Elsa Putra Friandi. Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Aji Prasetyanti, Bupati Tanah Datar Eka Putra, dan Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis, juga hadir dalam kesempatan itu.

Dalam kunjungan tujuh menit itu, Presiden mendengarkan paparan soal perbaikan jalan dari Kepala BPJN Sumbar. Selanjutnya, ia dan para pejabat memantau proses perbaikan jalan dan sempat menyapa para pekerja di lapangan. Tidak ada sesi wawancara Presiden dalam kunjungan tersebut, meski jurnalis telah menunggu sejak pagi.

Sebelumnya, Kamis pagi, Presiden Prabowo mengunjungi lokasi pengungsian dan hunian sementara korban banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam; dan lokasi pembuatan jembatan bailey di Padang Mantuang, Kabupaten Padang Pariaman.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, putusnya jalan nasional di kawasan Lembah Anai berdampak signifikan terhadap mobilitas masyarakat serta arus logistik antarwilayah di Sumbar. “Jalur Lembah Anai ini menjadi perhatian utama karena perannya sangat strategis bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat di Sumbar,” katanya.

Baca JugaPascabanjir Bandang, Jalur Lembah Anai Dibuka Terbatas

Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy mengatakan, kehadiran langsung Presiden Prabowo di lokasi menjadi sinyal kuat bahwa penanganan infrastruktur terdampak bencana mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat.

“Kami optimistis, dengan perhatian dan pemantauan langsung bapak Presiden, penanganan jalan nasional di kawasan Lembah Anai dapat dipercepat sehingga aktivitas masyarakat dan distribusi logistik bisa kembali berjalan normal,” kata Vasko.

Perbaikan permanen

Jalur Lembah Anai terputus di belasan titik akibat banjir bandang atau galodo pada Kamis (27/11/2025). Salah satu titik terparah, jalan terputus lebih dari 100 meter, yaitu di sekitar tempat pemandian Taman Wisata Alam Megamendung yang juga luluh lantak akibat galodo.

Hingga Kamis, proses perbaikan masih berlangsung. Puluhan alat berat bekerja, termasuk memperbaiki alur sungai. Jalan yang terputus tersambung dengan pengerasan.

Akses lalu lintas dibuka secara terbatas maksimal bagi kendaraan roda empat pada pukul 16.00-09.00 WIB dengan masa uji coba 16-21 Desember 2025.

Kepala BPJN Sumbar Elsa Putra Friandi menjelaskan, banjir bandang pada 27 November lalu menyebabkan kerusakan jalan 15 titik di kawasan Lembah Anai. Total panjang jalan terdampak sekitar 5,4 kilometer. Proses perbaikan bersama PT HKI terus berjalan.

"Ruas jalan sudah bisa dilalui dua lajur, namun ada satu lokasi yang masih diberlakukan buka-tutup. Tentunya mengingat ruas lokasinya belum stabil. Pada saat situasi curah hujan tinggi, akan ditutup kembali demi keselamatan pengguna jalan," kata Friandi.

Friandi menyebut, untuk penanganan darurat, perbaikan jalan hampir selesai mencapai 90 persen. "Selanjutnya, akan ada penyusunan desain dan persiapan perbaikan permanen, targetnya selesai Juli 2026," ujarnya.

Mengingat jalur Lembah Anai sudah dua kali terputus akibat galodo tahun ini dan galodo Gunung Marapi 11 Mei 2024, aliran Sungai atau Batang Anai di samping jalan perlu dinormalisasi. Friandi menyebut sudah berkoordinasi dengan balai wilayah sungai dan instansi terkait.

"Tentu setiap konstruksi kami lakukan evaluasi dan penyempurnaan, tapi tidak bersifat mayor. Akan ada penyesuaian terutama terhadap pengamanan aliran air," katanya.

Sementara itu, Dirut PT HKI Aji Prasetyanti mengatakan, pihaknya mempersiapkan pekerjaan permanen untuk jalur Lembah Anai yang akan selesai paling lambat Juli 2026. Ada 23 ekskavator dikerahkan dan 1 unit bore pile.

"Bore pile baru ada 1 unit dan nanti berangsur-angsur akan ada tambahan 7 unit lagi dan beberapa alat pendukung lainnya. Ini bagian dari percepatan. Awalnya, kami menargetkan lima unit bore pile, insya Allah nanti akan jadi 8 unit. Itu upaya percepatan. Insya Allah paling lambat akhir Juli," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, dalam siaran pers, mengatakan, pembukaan fungsional jalur Lembah Anai dilakukan dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan pengguna jalan.

"Jalur Lembah Anai adalah tulang punggung konektivitas Sumbar. Pembukaan fungsional terbatas ini menjadi langkah penting agar aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat kembali bergerak, sembari penanganan permanen terus berjalan,” kata Dody.

Pembukaan secara terbatas jalur Lembah Anai dilakukan Kementerian PU untuk segera memulihkan mobilitas masyarakat dan kelancaran distribusi logistik. Jalur Lembah Anai memiliki peran strategis sebagai urat nadi utama penghubung wilayah pesisir barat dengan wilayah tengah Sumbar, sekaligus bagian dari koridor penting Padang–Bukittinggi–Pekanbaru yang menopang aktivitas ekonomi regional.

Terputusnya ruas di Jalur Lembah Anai sebelumnya berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas Padang–Bukittinggi–Pekanbaru. Kendaraan terpaksa dialihkan melalui rute Padang–Sitinjau Lauik–Solok–Danau Singkarak–Padang Panjang, yang menyebabkan kepadatan cukup tinggi, khususnya di kawasan Sitinjau Lauik.

Baca JugaSekolah Hancur karena Bencana, Semangat Belajar Tak Padam


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
PKB Yakin RI Segera Pulih Pascabencana Sumatera: Sudah Berkali-kali Diuji
• 16 jam laludetik.com
thumb
PT BBTB Berikan Diskon Tarif Tol 10 Persen Selama Libur Nataru
• 16 jam lalutvrinews.com
thumb
BNPB: Operasi SAR Masih Berlangsung, Hari Ini Korban Jiwa Capai 1.068 Orang
• 19 jam lalutvrinews.com
thumb
Single Salary ASN, Apa Dampaknya bagi Penghasilan dan Kinerja?
• 22 jam lalubisnis.com
thumb
Kemensos Usulkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatera Rp10 Ribu Per Hari
• 18 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.